Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Skandinavian di Mata Milenial

Kompas.com - 27/09/2018, 08:32 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konsep minimalis masih menjadi salah satu buruan para pecinta dekorasi dan interior. Namun, gaya ini tak sendirian lagi, ada fenomena lain yang muncul dalam tiga tahun terakhir yakni gaya skandinavian.

Corak interior ini memiliki kesan sederhana dan hangat. Selain itu, gaya Skandinavian juga menawarkan nuansa ala Eropa.

Desain interior ini menonjolkan beberapa elemen dan material, terutama kayu. Bahkan di rumah-rumah bergaya Skandinavian, lantai kayu menjadi sebuah keharusan.

Di Indonesia, kaum milenial pun tak luput dari tren ini. Sebut saja Kanyaka Wara Apsari (34), yang menata rumahnya dengan gaya Skandinavian.

Kanyaka mengaku sangat menggemari desain Skandinavian karena gayanya yang sederhana.

"Gayanya yang simpel, fungsional sekaligus chic bikin saya jatuh cinta," ujar Kanyaka kepada Kompas.com, Rabu (26/9/2018).

Untuk gaya ini, dia mengaku mengetahuinya dari internet, khususnya situs Pinterest. Senada dengan Kanyaka, Izzatil Ishmah (24) mengungkapkan gaya Skandinavian memiliki kesan yang sederhana namun estetis.

Selain itu gaya ini juga cocok untuk keluarga masa kini yang tidak terlalu banyak menyimpan barang tidak terpakai di rumah. Ketika ditanya lebih lanjut mengenai gaya ini, Izza mengaku mengetahuinya dari internet.

"Biasanya liat di mal gitu kalo ada yang nawarin perumahan, di internet juga," ungkap Izza.

Retia Kartika (24) menuturkan desain Skandinavian memiliki kesan yang elegan. Dia juga mengatakan mengetahui model interior ini dari internet.

Kurang Populer di Luar Ibu Kota

Ruang makan Skandinavia dengan gaya monokrom.www.thenordiq.com Ruang makan Skandinavia dengan gaya monokrom.
Gaya Skandinavian menjadi buruan terutama di media sosial. Namun bagi beberapa orang, nama gaya interior ini kurang begitu melekat.

Ketika Kompas.com mencoba bertanya kepada beberapa orang yang tinggal di luar kawasan ibu kota, sebagian dari mereka mengaku tidak begitu familiar dengan nama gaya interior ini.

Luthfi (29) misalnya, mengaku hanya pernah mendengar gaya interior ini. Namun ketika digali lebih lanjut, perempuan yang tinggal di Kebumen ini mengatakan tidak terlalu mengetahuinya.

Sama dengan Luthfi, Elizabeth Widyaningrum (25), Ullumudin Chasan (28)dan Henky Tjan (34) dari Solo juga mengungkapkan hal serupa. Ullum mengatakan belum mengetahui gaya ini.

Ketika Kompas.com mencoba menggali preferensi desain interior, Ullum menjawab memilih desain bergaya modern industrialis.

Kanyaka bahkan menceritakan, gaya Skandinavian memang belum terlalu diketahui di lingkungannya di kawasan Kuningan, Jawa Barat. Namun di kalangan komunitas dan pecinta interior, gaya ini memang sangat digemari.

Identik dengan IKEA

"Kaya model furniture-nya IKEA ya?," ujar Izza ketika Kompas.com menanyakan pendapatnya mengenai gaya Skandinavia.

Pertanyaan yang diajukan Izza ini bukan tanpa alasan. Menurut arsitek Andrea Fitrianto, tampilan interior ini baru populer di Indonesia sejak dibukanya mal khusus perabot rumah tangga asal Swedia, IKEA.

Ariana Octavia (40) bahkan mengatakan, salah satu alasan memilih gaya Skandinavian untuk interior rumahnya karena perabot untuk gaya ini mudah ditemukan di toko furnitur asal Swedia tersebut.

"Karena perabotan skandinavian sekarang lebih mudah dijumpai karena sudah ada IKEA," jawab Ariana.

Di Indonesia ritel khusus furnitur ini hanya ada di Tangerang, Jawa Barat. Beberapa orang bahkan langsung mengasosiasikan nama Skandinavia dengan merek ritel ini.

"Hanya tinggal menunggu waktu, sebaran produk desain gaya Skandinavia tersedia di kota-kota di luar Jakarta," ujar Andrea.

Andrea menambahkan, meski berasal dari benua biru, namun gaya Skandinavian ternyata baru tumbuh di kota-kota besar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com