Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: Penanganan Gempa Lombok Simpang-siur

Kompas.com - 10/09/2018, 17:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritisi pemerintah dalam pemulihan kawasan Lombok dan sekitarnya pasca gempa bumi, belum maksimal akibat data yang simpang siur.

Penilaian tersebut disampaikan Fahri saat memimpin rapat konsultasi tindak lanjut penanganan gempa bumi NTB di Kompleks Parlemen, Senin (10/9/2018).

Ada tujuh hal yang disoroti Fahri. Pertama, Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2018 tentang rehabilitasi dan pemberian bantuan kepada masyarakat, belum mencakup semua wilayah terdampak gempa.

Baca juga: Terus Bertambah, Kerugian akibat Gempa Lombok Tembus Rp 10,15 T

"Inpres juga belum memasukkan kementerian yang penting untuk dimasukkan seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Pariwisata," ujar Fahri.

Kedua, Fahri mengharapkan pemerintah memperhatikan kemampuan daerah dalam merehabilitasi wilayah pascagempa. Menurut dia, saat ini tingkat pendapatan asli daerah (PAD) NTB cukup tertekan.

Ketiga, Fahri juga menyoroti soal simpang siurnya data mengenai bantuan yang telah disalurkan pemerintah di lapangan. Misalnya, Kementerian Keuangan berencana menyalurkan anggaran senilai Rp 973,4 miliar.

Baca juga: Fahri Hamzah Kritik Pemerintah Soal Risha di Lombok

Sementara rincian dari BPBD untuk operasi dan logistik serta bantuan stimulan untuk rumah rusak berat sebesar Rp 322,2 miliar.

Dari Kementerian Sosial, anggaran untuk kebutuhan logistik dan santunan beras sejahtera (rastra) sekitar Rp 235 miliar.

Adapun bantuan dari Kementerian Kesehatan hanya sebesar Rp 7,8 miliar, Kementerian PUPR Rp 176 miliar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 23 miliar, dan Kementerian ESDM Rp 2,1 miliar.

"Keterangan tersebut mementahkan keterangan sebelumnya yang katanya dana bantuan yang sudah turun Rp 1,9 triliun dengan taksiran kerugian Rp 7,7 triliun. Sebenarnya, berapa total anggaran yang dibutuhkan pemerintah untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi penanganan dampak gempa Lombok dan Sumbawa?" tanya Fahri.

"Keempat, bagaimana skema penggunaan dan waktu dari penggunaan dana tersebut? Tolong angkanya dijelaskan rinci. Angka itu akan dilacak orang karena sekarang era terbuka," tambah dia.

Kelima, Fahri juga mempertanyakan bantuan yang telah disalurkan pemerintah untuk membangun rumah.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Fahri, penyaluran tahap satu Rp 264 miliar untuk pembangunan rumah rusak sebanyak 5.293 unit.

"Bagaimana nasib rumah rusak lainnya?" ujarnya.

Keenam, terkait rencana pembangunan rumah instan sederhana sehat (Risha). Menurut Fahri, saat ini ada anggapan, uang yang akan digunakan untuk membangun Risha ditahan sementara waktu lantaran ada informasi akan masuk supplier (pemasok).

Baca juga: Terus Bertambah, Kerugian akibat Gempa Lombok Tembus Rp 10,15 T

"Padahal keinginan kuat di lapangan, masyarakat ingin membangun rumah sendiri dengan puing-puing yang ada," kata dia.

Ketujuh, imbuh Fahri, masih banyak masyarakat yang belum teredukasi tentang teknologi hunian tahan gempa. 

"Rumah yang rusak kebanyakan rumah yang dibangun beton. Komposisi kapur lebih banyk dari pada semennya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lebak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lebak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kuartal Pertama, 18 Hektar Lahan Industri di Kota Deltamas Terjual

Kuartal Pertama, 18 Hektar Lahan Industri di Kota Deltamas Terjual

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Cilegon: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Cilegon: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Berapa Harga Apartemen Subsidi Terbaru?

Berapa Harga Apartemen Subsidi Terbaru?

Apartemen
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Serang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Serang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Segera Dibangun, Proyek Jalan Trans-Papua Segmen Mamberamo-Elelim

Segera Dibangun, Proyek Jalan Trans-Papua Segmen Mamberamo-Elelim

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pandeglang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pandeglang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pembangunan Akses Langsung dari OCBD ke Tol BORR Masuki Tahap Akhir

Pembangunan Akses Langsung dari OCBD ke Tol BORR Masuki Tahap Akhir

Konstruksi
Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy di BSD City

Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy di BSD City

Kawasan Terpadu
Pilihan Rumah di Kabupaten Serang, Harga Ekonomis di Bawah Rp 200 Juta

Pilihan Rumah di Kabupaten Serang, Harga Ekonomis di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan
Perumahan Terjangkau Kota Serang, Harga Termurah di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan Terjangkau Kota Serang, Harga Termurah di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan
AHY Ingin Kantor Kementerian ATR/BPN Kuningan Jaksel Lebih Luas

AHY Ingin Kantor Kementerian ATR/BPN Kuningan Jaksel Lebih Luas

Berita
Prototipe Rumah Subsidi Baru Bakal Tahan Gempa hingga Magnitudo 7

Prototipe Rumah Subsidi Baru Bakal Tahan Gempa hingga Magnitudo 7

Perumahan
Perusahaan Jepang Garap Sistem Perkeretaapian dan Rel MRT Bundaran HI-Kota

Perusahaan Jepang Garap Sistem Perkeretaapian dan Rel MRT Bundaran HI-Kota

Berita
Buat Warga Tegal, Ini Pilihan Rumah Murah Harga Rp 160 Jutaan (II)

Buat Warga Tegal, Ini Pilihan Rumah Murah Harga Rp 160 Jutaan (II)

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com