Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolaborasi dengan Surya Semesta, Jasa Marga Prakarsai Tol Patimban

Kompas.com - 06/09/2018, 08:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan berkolaborasi dengan PT Surya Semesta Internusa Tbk membangun Tol Patimban.

Jalan bebas hambatan ini terhubung dengan jalan akses Pelabuhan Patimban yang akan digarap pemerintah.

Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, rencana pembangunan jalan tol tersebut telah disampaikan kepada pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumhan Rakyat.

"Saat ini progresnya masih pembahasan sampai dengan persetujuan untuk jadi pemrakarsa," kata Desi di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Nantinya, BPJT akan menyampaikan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi konsorsoum sebelum menjadi pemrakarsa.

"Selambat-lambatnya (persyaratan) harus kita submit dalam waktu delapan bulan. Saat ini kami sedang submit beberapa dan masih dalam pembahasan dengan BPJT," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah bersepakat dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) membangun jalan akses menuju Pelabuhan Patimban. Seiring dengan pembangunan jalan akses tersebut, akan dilanjutkan dengan pembangunan Tol Patimban.

“Ini tahap pertama. Nantinya tahap kedua dibangun akses jalan tol. Panjangnya sekitar 30 kilometer,” ucap Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto, Selasa (14/8/2018) di Jakarta.

Sugiyartanto mengatakan, pembangunan jalan tol itu diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 6 triliun dan akan tersambung dengan Tol Cipali.

Saat ini untuk jaringan jalan sudah ada, tetapi pemerintah akan melihat lebih dulu kapasitas pemenuhan dan kepadatan jalannya.

“Kami lihat dulu kapasitas pemenuhan jalannya, kalau jaringan sudah ada. Tinggal masalah investasi oleh BPJT. Mungkin dua atau tiga tahun lagi,” tambah dia.

Pembangunan jalan tahap pertama menghubungkan Jalur Pantura dan Pelabuhan Patimban. Secara keseluruhan, panjangnya 8,2 kilometer.

Kementerian PUPR bertindak sebagai pihak yang membangun jalan, JICA sebagai pemberi dana pinjaman, dan Kementerian Perhubungan selaku pihak pengelola pelabuhan.

“Jadi dari Jalur Pantura masuk ke pelabuhan. Kementerian PUPR yang membangun fisik jalan, sumber dana dari JICA, dan selanjutnya pengelolaan diserahkan ke Kemenhub,” tutur Sugiyartanto.

Dana pinjaman dari JICA yang dikucurkan untuk pembangunan jalan senilai Rp 1,2 triliun dan ditargetkan rampung 2019 dengan masa konstruksi 18 bulan.

Adapun kontraktor yang terlibat pembangunan jalan ini yakni Shimizu Corporation, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Bangun Cipta Kontraktor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com