KOMPAS.com - Pemanasan global mengakibatkan kekhawatiran di antara para pembeli properti dan masyarakat. Kekhawatiran ini datang akibat dari efek jangka panjang pemanasan global termasuk naiknya permukaan air laut.
Rumah-rumah di dekat pantai yang terkena dampak ini, memiliki harga 7 persen lebih murah dibanding rerata harga rumah di lokasi lain.
Hasil ini berdasarkan penelitian bertajuk Disaster on the Horizon of Sea Level Rise yang dipublikasikan di Journal of Financial Economic.
Dalam laporannya, pengurangan harga rumah merupakan imbas dari efek jangka panjang akibat pemanasan global.
Sebagai contoh, sebuah rumah yang terjual dengan harga 400.000 dollar AS pada tahun 2007, kini bisa hanya memiliki harga kurang dari 28.000 dollar AS. Pengurangan harga ini bisa terus meningkat.
"Sejauh ini, real estate merupakan investasi terbesar bagi rata-rata rumah tangga menengah di Amerika Serikat, dan seharusnya membuat prediksi kenaikan air laut menjadi perhatian utama bagi jutaan warga Amerika," tulis laporan tersebut.
Penelitian dari University of California menyebutkan, hal ini menjadi sebuah peringatan bagi siapa saja yang ingin membeli hunian di pinggir laut.
Studi ini juga menyebutkan jika jumlah orang kaya yang menempati rumah pinggir pantai meningkat. Hal ini membuat masyarakat dengan pendapatan menengah terpaksa meninggalkan area tersebut.
Laporan lain dari CoreLogic menyebutkan bahwa hampir 7 juta rumah saat ini sedang menghadapi risiko banjir.
Bahkan biaya konstruksinya bisa mencapai hingga 1 triliun dollar AS. Laporan dari database daring, Zillow juga mengungkapkan hal serupa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.