Anies Ingin Jakarta Tambah "Ruang Ketiga"

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin menambah ruang interaksi masyarakat di sepanjang koridor jalan dalam menyusun tata kota DKI.

Ruang interaksi yang juga disebutnya sebagai ruang ketiga ini akan menjadi ruang dalam menyalurkan ekspresi kesenian dan kebudayaan.

"Kita ingin serius membangun ruang ketiga, karena antara rumah (ruang pertama), sekolah dan kantor (ruang kedua), ini ruang ketiga," kata Anies dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Baca juga: Anies: Jadi Orang Miskin di Jakarta Lebih Mahal Ketimbang Orang Kaya

Anies mengatakan, penambahan ruang ketiga ini telah dimulai dari pelebaran jalur pejalan kaki atau trotoar yang ada di koridor Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.

Di beberapa titik ruang tersebut, pada hari-hari tertentu di sore hari akan disemarakkan dengan ekspresi kebudayaan dari masyarakat.

"Kalau ini tidak dimulai di satu tempat, maka duplikasinya akan sulit. Dan nantinya, sepanjang koridor ini akan jadi ekspresi seni, public arts," ujarnya.

Kelak, ruang ketiga yang dirancang akan dibuat semewah mungkin. Hal ini untuk meminimalisir kesenjangan sosial antara masyarakat mampu dan tidak mampu.

Anies menilai, selama ini banyak anggapan bahwa tempat yang dikunjungi oleh seseorang menunjukkan kelas sosial ekonomi mereka. Melalui ruang ketiga ini, ia ingin menghapus kesenjangan tersebut.

"Dan saya presentassikan ini kepada pengelola mal. Semua pengelola mal we need you to participate for this platform. Karena kita ingin mal-mal ini pun jadi ruang ketiga yang ramah," tutup dia.