Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: Jakarta Utara Bakal Tenggelam dan Harga Tanah Bundaran HI

Kompas.com - 19/08/2018, 11:28 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah Jakarta Utara terancam tenggelam dalam kurun waktu 32 tahun ke depan.

Kabar ini menjadi berita terpopuler di kanal properti Kompas.com sepanjang Sabtu (18/8/2018). Proses penurunan muka tanah yang relatif cepat menyebabkan kawasan ini segera tenggelam bila tak tertangani dengan baik.

Kabar lain yang tak kalah menarik yaitu soal perdebatan harga tanah di kawasan Bundara HI yang disebut paling mahal di Indonesia. Namun, benarkah termahal?

Simak berita selengkapnya di bawah ini:

1. 2050, Jakarta Utara bakal tenggelam

Dilansir dari BBC, kota yang menjadi tempat tinggal bagi 30 juta orang itu mengalami penurunan tanah sedalam empat meter.

Padahal, Jakarta terletak di dataran aluvial (daerah endapan) rendah dan datar dengan ketinggian rata-rata hanya 8 meter di atas permukaan laut.

Sebagian besar tanah di wilayah ini masih berupa daerah rawa, karena dilewati 13 sungai.

Setiap tahun, wilayah Jakarta tenggela 1-15 sentimeter. Keadaan ini menyebabkan hampir separuh kota berada di bawah permukaan laut.

Wilayah Jakarta Utara terdampak paling parah. Kawasan ini mengalami penurunan sedalam 2,5 meter dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dan terus tenggelam sedalam 2,5 sentimeter per tahun di beberapa bagian.

Angka penurunan ini lebih banyak dua kali lipat dibanding rerata penurunan muka tanah di kota pesisir besar lain di seluruh dunia.

Jika hal ini terus berlanjut, maka pada tahun 2050, 95 persen wilayah Jakarta Utara akan tenggelam di bawah permukaan laut.

Baca juga: 2050, Jakarta Utara Bakal Tenggelam

Kondisi Jembatan Morandi di Kota Genoa, Italia, yang ambruk pada Selasa (14/8/2018). Kantor berita ANSA menyebut sedikitnya 35 orang tewas akibat ambruknya salah satu seksi jembatan sepanjang 1.100 meter itu setelah hujan lebat yang mengguyur Selasa siang, waktu setempat.AFP PHOTO/ANDREA LEONI Kondisi Jembatan Morandi di Kota Genoa, Italia, yang ambruk pada Selasa (14/8/2018). Kantor berita ANSA menyebut sedikitnya 35 orang tewas akibat ambruknya salah satu seksi jembatan sepanjang 1.100 meter itu setelah hujan lebat yang mengguyur Selasa siang, waktu setempat.

2. Empat spekulasi penyebab ambruknya jembatan di Italia

Sebagian Jembatan Morandi yang melintas di atas jalan raya A10 di Genoa, Italia, ambruk pada Selasa (14/8/2018).

Bagian yang ambruk dari jembatan itu sepanjang 100 meter. Akibatnya 39 orang meninggal dalam kejadian ini.

Jembatan yang juga dikenal dengan nama Viaduk Polcevera ini, memiliki nama resmi yang diambil dari nama perancangnya Riccardo Morandi.

Melintang sepanjang 1.000 meter, jembatan ini menjadi jembatan kabel pertama yang dibangun di Eropa.

Berkaca pada kejadian ini, berbagai spekulasi pun muncul. Bahkan banyak yang menduga tragedi runtuhnya jembatan akibat dari kesalahan struktur pada saat pembangunan.

Baca juga: 4 Spekulasi Penyebab Ambruknya Jembatan di Italia

Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.Dokumentasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.

3. 2019, lewat tol ini waktu tempuh Balikpapan-Samarinda hanya 1 jam

Keberadaan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) diharapkan bisa memberikan manfaat bagi transportasi dan mobilitas masyarakat di wilayah Kalimantan Timur.

Manfaat itu terutama dalam hal jarak dan waktu tempuh perjalanan, serta menyangkut perekonomian.

Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) STH Saragi menuturkan jalan nasional antara Kota Balikpapan dan Samarinda terbentang sepanjang 150 kilometer.

Dengan adanya tol ini, nantinya jarak itu bisa dikurangi menjadi sekitar 100 kilometer.

“Tol ini diharapkan bisa menunjang sarana dan prasarana transportasi di sini. Jalan nasional dari Balikpapan ke Samarinda itu sekitar 150 kilometer. Kalau lewat jalan tol ini jadinya hanya 100 kilometer,” ucap STH Saragi, di Balikpapan, Kamis (16/8/2018).

Baca juga: 2019, Lewat Tol Ini Waktu Tempuh Balikpapan-Samarinda Hanya 1 Jam

Presiden Joko Widodo mengendarai sepeda motor pada Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).INASGOC/DHONI SETIAWAN Presiden Joko Widodo mengendarai sepeda motor pada Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).

4. Ada aset properti Jokowi yang 'hilang'

Aset properti milik calon presiden petahana, Joko Widodo, ada yang "hilang". Hal itu diketahui dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN) yang dilaporkan pada 14 Agustus 2018.

Bila dibandingkan dengan LHKPN yang dilaporkan Jokowi pada 31 Desember 2014, ada beberapa aset yang hilang, seperti dua tanah dan bangunan di Surakarta dengan luas masing-masing 302 meter persegi/176 meter persegi serta 1.143 meter persegi/120 meter persegi.

Nilai masing-masing properti tersebut yaitu Rp 274.308.000 dan Rp 450.342.000.

Selain itu, ada pula tiga aset properti di Sragen yang hilang, yaitu tanah dan bangunan seluas 2.000 meter persegi/1.737 meter persegi senilai Rp 1.809.416.000, tanah dan bangunan seluas 2.000 meter persegi/1.739 meter persegi senilai Rp 1.811.352.000, dan tanah dan bangunan seluas 6.000 meter persegi/4.200 meter persegi senilai Rp 3.840.600.000.

Aset yang 'hilang' itu sempat dilaporkan di dalam LHKPN sebelumnya.

Meski ada yang hilang, ada pula aset yang bertambah luasnya seperti tanah dan bangunan di Surakarta yang semula luas tanah 5.362 meter persegi dan bangunan 1.992 meter persegi, kini luas tanahnya menjadi 5.462 meter persegi dengan kenaikan nilai Rp 5,51 miliar menjadi Rp 14.058.112.000.

Baca juga: Meski Bertambah Nilainya, Ada Aset Properti Jokowi yang Hilang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memotret Patung Selamat Datang di Bundaran HI setelah jembatan penyeberangan orang (JPO) dibongkar, Selasa (31/7/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memotret Patung Selamat Datang di Bundaran HI setelah jembatan penyeberangan orang (JPO) dibongkar, Selasa (31/7/2018).

5. Benarkan harga tanah di Bundaran HI paling mahal?

Jelang Asian Games ke-18, sejumlah lokasi di Jakarta dipercantik dengan berbagai ornamen, seperti pemasangan instalasi bambu, karya Joko Avianto.

Lokasi pemasangan karya seni bambu tersebut berada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), tempat yang menurut Gubernur DKI Anies Baswedan paling mahal di Jakarta, bahkan Indonesia.

Lalu benarkah tanah di Bundaran HI termahal?

Jawabannya bisa iya, bisa tidak.

Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, nilai tanah tidak hanya ditentukan berdasarkan lokasi semata. Namun ada variabel lain yang juga jadi acuan, seperti Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

“Enggak juga, sekarang nilai tanah bukan hanya lokasi. Tapi tergantung KLB-nya,” ujar Hendra kepada Kompas.com, Jumat (17/8/2018).

Hendra menegaskan, kawasan Sudirman dan Thamrin memang menjadi yang termahal, namun untuk harga tanah sangat tergantung pada nilai KLB-nya.

Baca juga: Benarkah Harga Tanah Bundaran HI Paling Mahal di Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com