AFC terkesan dengan peran Timmy sebagai arsitek yang merenovasi Stadion GBK. Dia pun direkomendasikan ke FIFA sebagai Security Officer.
Mulanya, Timmy dipanggil ke markas besar FIFA di Zurich, Swiss, untuk menjalani pelatihan. Kemudian dia kembali ke Indonesia dan mendapatkan penugasan.
“Penugasan pertama saya melakukan stadium inspection di Bahrain dan bikin seminar di sana. Saya juga bertugas menyiapkan Piala Dunia U-17 di Nigeria tahun 2009,” ucapnya sambil mengingat-ingat kiprahnya kala itu.
Sesudah itu, tugas berikutnya datang bertubi-tubi. Pria berkulit terang ini pun sibuk terlibat dalam persiapan Piala Asia tahun 2011 di Qatar, lalu dikirim ke sejumlah provinsi di India.
Dia juga sudah dua kali ke Maladewa dan Mongolia, serta ke beberapa provinsi di India, Pakistan, dan lain-lain.
Semuanya itu dilakukan dalam rangka stadium inspection untuk memberikan rekomendasi ke FIFA apakah stadion yang dikunjunginya itu layak dipakai atau tidak.
“Cukup unik dan memang hobi juga. Bisa dikirim FIFA ke tempat-tempat yang saya enggak kepikiran bakal ke sana, apalagi mesti bayar. Ya asyiklah,” tuturnya sembari tertawa.
Timmy mengaku tidak tahu pasti ada berapa arsitek di dunia yang seperti dia. Namun, menurut klaimnya, hanya dia dan seorang arsitek Arab Saudi yang berasal dari Benua Asia.
Standar itu mulai dari pemilihan lokasi, jarak, lingkungan, sampai ke detail suatu bangunan stadion.
Saat ditanya mengenai keterlibatannya dalam Piala Dunia 2018 di Rusia, dia mengatakan sudah tidak ikut berpartisipasi lagi karena tanggung jawabnya di FIFA sudah mau berakhir dan menjelang pensiun.
Bagian kedua tulisan bisa Anda baca pada tautan berikut ini: Mengenal Timmy Setiawan, Arsitek Indonesia Berstandar FIFA (II)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.