Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Rumah Terdampak Gempa Gunakan Anggaran BNPB

Kompas.com - 08/08/2018, 08:05 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan memperbaiki rumah warga yang rusak akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8/2018) lalu. Saat ini, pemerintah masih melakukan pendataan untuk mengklasifikasi tingkat kerusakan.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, dalam perbaikan tersebut pemerintah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebab, peristiwa kemarin tergolong ke dalam force majeur.

"Kebijakannya nanti secara nasional di bawah komando BNPB. Kita lihat kita (bisa) melakukan apa. Uangnya dari BNPB, kita yang membangun," kata Khalawi di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Ia menambahkan, sejauh ini belum ada data secara rinci terkait jumlah rumah rusak. Namun demikian, Khalawi memastikan, bahwa pemerintah akan turun tangan.

"Saya belum dapat datanya. Apakah yang kita bangun, rusak, tapi itu kan force majeur ya. Kita tentu akan melakukan revitalisasi, perbaikan," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, hampir 70 persen bangunan di Kabupaten Lombok Utara rusak akibat gempa, Minggu petang.

Baca juga: Wapres Kalla Dapat Laporan 70 Persen Bangunan di Lombok Utara Rusak

Kepala BNPB Willem Rampangilei juga menyampaikan bahwa Pemkab Lombok Utara lumpuh pascagempa, sehingga membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi.

"Untuk itu, kita konsentrasi di sini bukan berarti tidak memperhatikan yang lain. Yang lain tetap kita perhatikan. Jadi yang penting, kami minta masyarakat untuk tetap sabar dan percaya bahwa kita akan bekerja keras untuk itu," kata Willem usai bertemu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Air dan Sanitasi Lombok Utara Terpenuhi

Adapun Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan, jumlah pengungsi mencapai 20.000 jiwa. Meski demikian, angka tersebut belum pasti.

"Jumlah pengungsi masih pendataan," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).

Baca juga: Pascagempa di Lombok, BNPB Perkirakan Pengungsi Mencapai 20.000 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com