Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Bergonjong, Simbol Identitas Masyarakat Minangkabau

Kompas.com - 31/07/2018, 19:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika Anda melihat bentuk atap atau rumah di berbagai warung makan masakan Padang, satu hal yang langsung terlihat adalah bentuk atap rumah adat Minangkabau yang unik. 

Atap rumah yang disebut atap bergonjong ini seakan menjadi simbol identitas masyarakat Minangkabau di luar daerah Sumatera Barat.

Simbol identitas masyarakat Minangkabau

Atap bergonjong merupakan simbol yang menandakan identitas orang Minang. Misalnya hanya dengan sekilas melihat bentuk atap meruncing tersebut, orang akan langsung tahu bahwa pemiliknya pasti orang Minang atau memiliki keturunan Minangkabau.

Atap bergonjong juga digunakan untuk menunjukkan status sosial. Bentuk atap yang mirip dengan tanduk itu merupakan representasi kerbau yang menjadi binatang paling dihormati oleh masyarakat adat.

Konon bentuk tanduk kerbau ini dilatarbelakangi oleh peristiwa adu kerbau yang dibawa oleh utusan dari Majapahit dan kerbau Minang.

Dalam peristiwa tersebut, utusan dari Majapahit membawa kerbau besar sedangkan kerbau dari Minang hanya menggunakan anak kerbau yang sengaja tak diberi makan agar kelaparan.

Anak kerbau tersebut kemudian diberi tanduk buatan dari besi yang terdiri dari enam besi tajam. Pertarungan pun dimenangkan oleh kerbau Minang.

Rumah gadang di Sumatera Barat bukan hanya rumah biasa karena menjadi simbol adat Minang-kabau yang menganut kultur matrilineal. Kebertahanan rumah gadang berarti masih langgengnya adat Minangkabau. Namun, kini kian jarang rumah gadang yang terawat dengan baik di Sumbar.
KOMPAS/RINI KUSTIASIH Rumah gadang di Sumatera Barat bukan hanya rumah biasa karena menjadi simbol adat Minang-kabau yang menganut kultur matrilineal. Kebertahanan rumah gadang berarti masih langgengnya adat Minangkabau. Namun, kini kian jarang rumah gadang yang terawat dengan baik di Sumbar.
Bentuk atap bergonjong

Bentuk atap bergonjong mirip seperti susunan sirih. Gonjong merupakan bagian yang menjulang dan dihiasi ornamen pada puncaknya. Ornamen ini memiliki makna hirarki dalam kekuasaan pengambilan keputusan.

Bentuk lengkung dan dominan bermakna segala sesuatu tidak disampaikan secara langsung, namun diplomatis.

Bentuk perahu merupakan wujud kenangan masyarakat Minangkabau terhadap leluhur yang berlayar ke daerah ini. Sedangkan bentuk topi Iskandar Zulkarnain melambangkan kekuasaan.

Peninggalan tertua dari bangunan dengan atap bergonjong adalah Balairung Sari, di Kabupaten Tanah Datar yang dibangun sekitar lima abad silam.

Masuknya Islam pada akhir abad ke-17 memperlihatkan perubahan sedikit ornamen pada puncak atap yang berubah menjadi bulan sabit dan bintang.

Atap bergonjong dengan bentuk runcing khas Minangkabau sempat populer di Indonesia selain atap dengan bentuk joglo.

Atap bergonjong dipakai oleh salah satu hotel di Bukittinggi, Sumatera Barat. Sejumlah bangunan di Sumatera Barat, baik bangunan pemerintah maupun swasta, berlomba-lomba menggunakan atap bergonjong untuk membangun citra Minangkabau.Arif, Ahmad Atap bergonjong dipakai oleh salah satu hotel di Bukittinggi, Sumatera Barat. Sejumlah bangunan di Sumatera Barat, baik bangunan pemerintah maupun swasta, berlomba-lomba menggunakan atap bergonjong untuk membangun citra Minangkabau.
Atap bergonjong atau atap gonjong ini dulunya hanya digunakan pada rumah gadang di daerah dataran tinggi Minangkabau.

Model atap ini tidak penah ditemukan di daerah pesisir, apalagi di kota-kota besar. Masyarakat pesisir Minangkabau memiliki tipe rumahnya sendiri.

Namun kini model atap bergonjong mudah ditemui di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan atap bergonjong juga menjadi penanda bagi rumah makan yang menyediakan masakan khas Minangkabau.

Di luar Sumatera Barat, atap bergoonjong dipopulerkan oleh orang Minang yang merantau, terutama yang membuka warung makan. bahkan di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, atap berrgonjong mernjadi ciri khas rumah makan padang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com