Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/07/2018, 20:00 WIB

KOMPAS.com - Banyak yang berpendapat arsitektur candi di Jawa Timur kurang terlihat ketika disandingkan dengan candi-candi di Jawa Tengah. Padahal arsitektur candi-candi di Jawa Timur memiliki keunikan tersendiri.

Arsitektur candi tak lepas dari peran kesenian dan budaya yang membentuknya. Secara politis daerah Jawa Timur mulai memegang peranan setelah Dinasti Syailendra di Jawa Tengah runtuh. Peristiwa ini membuat pusat pemerintahan pindah ke Jawa Timur.

Karya seni arsitektur Jawa Timur sendiri masih didominasi oleh ciri khas Jawa Tengah. Candi atau gapura pada abad ini masih berasal dari zaman Mpu Sindok di Jawa Tengah. Dalam zaman Airlangga dan Kediri juga belum banyak diketahui model arsitektur Jawa Timur.

Kemudian pada abad ke-13 ketika Kerajaan Singasari muncul, unsur-unsur pra Hindu mulai tampak jelas masuk ke dalam bidang kesenian. Abad ini juga dikenal sebagai titik tolak peninjauan bagi seni arsitektur di Jawa Timur.

Pada masa Kerajaan Singasari, mulai muncul dua aliran senin bangunan yang dimulai dari munculnya Candi Kidal dan Candi Jago. Kedua aliran ini selanjutya disebut dengan aliran Kidal dan aliran Jago.

Aliran Kidal

Ciri utama dari aliran ini adalah adanya usaha untuk meneruskan ciri arsitektur Jawa Tengah, meski dengan perubahan tertentu.

Atap candi alilran Kidal sendiri menjulang ke atas. Kemudian pada bagian pelipit di aats candi mengalami penambahan lapisan mendatar ke bawah.

Lapisan ini menyebabkan bagian pelipit menjadi lebih lebar dari yang diperlukan. Pada aliran ini, tubuh candi masih sama dengan model candi Jawa Tengah.

Lalu pada kaki candi memiliki bentuk yang lebih tinggi. Hal ini menambah kesan kerampingan dari candi beraliran Kidal, yang juga menjadi ciri utama arsitektur candi Jawa Timur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+