Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Desainer Interior Era Media Sosial

Kompas.com - 24/07/2018, 14:26 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan media sosial semakin marak, termasuk dalam mengenalkan jasa desain interior. 

Dari studi Unity Marketing diketahui Instagram merupakan media sosial yang dianggap paling efektif untuk memasarkan produk dan jasa desain interior, meski Facebook memiliki jumlah pengguna yang lebih banyak.

Hal tersebut juga terjadi di dua penyedia jasa dan konsultasi desain interior seperti RW Interior (@rwinterior) dan Leora Furniture (@leorafurniture) yang juga memanfaatkan Instagram sebagai platform promosi di media sosial.

Desainer Interior di era media sosial

Kedua penyedia jasa konsultasi desain interior tersebut cukup aktif berkecimpung di media sosial Instagram dan sudah memiliki ribuan pengikut.

Robert Wiesanto, pemilik RW Interior mengaku ia lebih sering mempromosikan jasanya lewat Instagram karena menurutnya lebih mudah dibanding media sosial lainnya.

Ia mengatakan sudah lima tahun berkecimpung di Instagram.

Instagram juga memudahkan pengguna untuk memajang foto dan portofolionya. Robert juga menambahkan banyaknya sarana promosi yang disediakan membuatnya memaksimalkan platform ini.

“Keuntungan bertambah, tapi tidak secara cepat. Kerena untuk interior tergolong jasa, yang terpenting dalam kerjaan kita, kepercayaan,” ungkap Robert.

Berbeda dengan RW Interior yang memaksimalkan fungsi promosi di media sosial, Alifannur Al Azhar, Digital Marketer Leora Furniture mengaku bahwa Leora Furniture sendiri belum memaksimalkan promosi lewat media sosial.

“Belum untuk sosmed, lebih utama di search engine untuk mendapatkan customer potensial,” ujar Alifannur.

Alifannur menambahkan media sosial sendiri hanya digunakan untuk memajang portofolio karya dan menarik perhatian pengguna yang memiliki ketertarikan dengan interior.

Keuntungan dari media sosial dirasa belum signifikan dibandingkan lewat Google, menurutnya jika hanya menggunakana media sosial saja pihaknya tidak mendapatkan profit.

Menyikapi tren desain hunian sendiri dan DIY

Ketika ditanya mengenai dampak banyaknya akun yang memberikan tips desain dan Do It Yourself (DIY), Robert berpendapat bahwa hal tersebut tidak mengurangi minat masyarakat terhadap jasa desainer interior.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com