Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tanpa Kayu, Dibangun Hanya 7 Hari Harganya Rp 75 Juta

Kompas.com - 19/07/2018, 18:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

PATI, KOMPAS.com - Konstruksi rumah tanpa kayu kini sudah merambah Jawa Tengah. Hunian dengan material conwood ini dibangun di Kabupaten Pati.

Rumah tanpa kayu merupakan hasil inovasi teknologi dari PT Conwood Indonesia, yang diaplikasikan oleh CV Kevin Indo Makmur (KIM).

Berbeda dengan rumah konvensional, proses pembangunan rumah tanpa kayu ini terbilang sangat cepat dan hemat biaya.

Dalam inovasinya, teknologi rumah conwood hanya dibangun dalam waktu 7 hari dengan 7 orang pekerja. Selain itu, rumah ini juga diklaim kuat karena tahan gempa, anti rayap dan tahan api. 

Seluruh material konstruksi bebas kayu. Baik dinding, plafon, pintu hingga kusen menggunakan material yang disuplai Conwood Indonesia, yang terdiri dari campuran 70 persen semen, dan 30 persen serat fiber.

Housing Manager PT Conwood Indonesia Sandi Hermawan mengatakan, rumah conwood menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang hendak membangun hunian secara cepat dan ramah lingkungan.

Meski dibangun secara cepat, kualitas material rumah dinilai teruji. Kekuatannya mampu menahan guncangan gempa hingga 6,4 SR dan setara dengan rumah konvensional pada umumnya.

“Rumah conwood ini ramah lingkungan karena tidak pakai kayu sama sekali," ujar Sandi kepada Kompas.com, Kamis (19/7/2018).

Di Pati, rumah tipe 36 itu dibangun di atas lahan seluas 80 meter persegi di Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo.

Satu rumah percontohan dipatok dengan harga Rp 75,2 juta atau Rp 2,090 juta per meter persegi. Untuk periode promosi dijual Rp 70,2 juta.

Harga tersebut sudah termasuk instalasi listrik dan segala material yang diperlukan untuk mengaplikasikan rumah itu.

Teknologi rumah murah sendiri telah mulai dijalankan di berbagai kota di Indonesia. Di Jawa Tengah, rumah dengan teknologi itu baru hadir di Kabupaten Pati.

Pendiri CV KIM Kevin Liem menambahkan, Pati dipilih sebagai lokasi pertama di Jawa Tengah karena segmen rumah murah berkembang di wilayah tersebut. Ke depan, pihaknya akan mencoba merambah ke berbagai wilayah lainnya.

"Tanah, dan perumahan kluster di Pati berkembang, dan kami mencoba ingin masuk. Kami perkenalkan di sini karena tanah masih belum terlalu mahal," ujar Kevin. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com