BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Lembaga SNV Netherlands Development Organisatioan mengungkapkan kepemilikan septic tank warga di Bandarlampung hanya 15 persen dari total jumlah penduduk.
Padahal, menurut Senior Urban Sanitation Specialis SNV Nyoman Suartana mengatakan hasil uji lapangan menyebutkan 90 persen warga memiliki kloset di rumahnya masing-masing.
Suartana menyebut, penampungan tinja warga justru ditemukan dalam bentuk cemplung, plengsengan, pembuangan ke selokan dan masih membuang tinjanya ke sungai.
"Tapi warga mengaku memiliki septic tank, padahal sebagian besar atau 88 persen rumah tangga tidak pernah melakukan penyedotan septic tank dalam kurun waktu lebih dari lima tahun," kata Nyoman Suartana kepada Kompas.com, Selasa (20/7/2018).
Lebih lanjut dia mengatakan, keadaan ini berpotensi mencemari lingkungan secara terpusat.
Apalagi pusat instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) di Bakung juga tidak berfungsi secara optimal karena kelebihan kapasitas.
"Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Kota Bandarlampung untuk bisa menyelesaikan persoalan pencemaran yang tinggi," katanya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.