Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Lahan di Jakarta untuk Dibangun Rumah Murah

Kompas.com - 09/07/2018, 22:31 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI perlu mendata lahan-lahan yang masih murah harganya untuk dikembangkan sebagai kawasan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Lahan-lahan tersebut sebenarnya masih tersebar di beberapa titik, terutama di daerah pinggiran seperti, Penjaringan Cilincing, Koja, Cakung, Pasar Rebo, hingga beberapa kawasan yang berbatasan dengan Tangerang.

Merujuk Peraturan Gubernur Nomor 24/2018 tentang Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan, harga lahan di kawasan itu masih berada di kisaran Rp 916.000 hingga Rp 3.100.000 per meter persegi.

Baca juga: NJOP Jakarta Naik, Bagaimana Nasib Rusun dan Apartemen Murah?

"Itu potensi land bank yang harus dikelola dengan benar," kata Wakil Sekjen DPP Real Estate Indonesia Bambang Ekajaya kepada Kompas.com, Senin (9/7/2018).

Namun ia mengingatkan, sebelum dikembangkan sebagai kawasan hunian masyarakat, pemerintah perlu membangun jaringan infrastruktur.

Mulai dari jalan, sanitasi, jaringan air minum, listrik, hingga jaringan transportasi massal. Hal itu untuk menghidupkan kawasan tersebut, sehingga masyarakat bersedia tinggal di sana.

"Kalau enggak, pernah tuh REI melakukan pengembangan di daerah Cilincing tetapi sarana transportasi belum disiapkan. Akhirnya mubazir kan. Dibeli orang tapi tidak dihuni, akhirnya rusak," tegas Bambang.

Selain itu, ia mengatakan, pengembangan yang dilakukan haruslah hunian vertikal, bukan rumah sederhana. Hal ini perlu dilakukan karena jumlah lahan yang ada terbatas. Sementara, kebutuhan hunian cukup besar.

Bambang menambahkan, masyarakat sebenarnya tidak terlalu mempersoalkan tinggal di kawasan pinggiran Jakarta. Sepanjang seluruh sarana penunjang, terutama transportasi umum, sudah tersedia.

Kemudahan transportasi umum dibutuhkan mereka terutama dalam beraktivitas dan bepergian ke tempat kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com