Bukan Desainer Interior, Karya Ariana Octavia Diapresiasi Warganet

KOMPAS.com - Pernah berkeinginan merancang rumah impian sendiri? Tengok kisah Ariana Octavia, seorang ibu rumah tangga yang mendesain rumah impiannya dari nol, bersama sang suami.

Berawal dari akun instagram yang ia kelola, @ariana_arriana membagikan foto-foto dekorasi hunian yang dikreasikan bersama sang suami. Namun siapa sangka, dekorasi interior rumahnya justru digemari oleh banyak pengguna Instagram.  

Ketika membangun rumah baru, Ariana dan suami memilih untuk merancang dan mendekor rumah sesuai keinginan.

“Jadi kami memulai dari gambarnya, kemudian memilih materinya, semuanya berdua sama suami. Dari situ langsung mulai deh seneng dekor-dekor rumah, cari-cari ide di Google, di Pinterest, gimana sih caranya buat dekor rumah yang enak dilihat,” tutur Ariana saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/6/2018) siang.

Kegemarannya dalam mendekorasi rumah sejak dua tahun lalu, yaitu ketika ia baru saja membangun rumah.

Awalnya Ariana dan suaminya memutuskan untuk membangun rumah bergaya Jawa dengan material dominan kayu jati. Namun di tengah jalan, ia sempat ragu ketika memilih model desain untuk interior rumah.

Ia beranggapan bahwa desain rumah Jawa dengan kayu-kayu terkesan suram dan gelap.

Namun kemudian Ariana memutuskan untuk tetap menggunakan gaya Jawa sebagai eksterior, dan dikombinasikan dengan gaya modern minimalis untuk interior.

“Akhirnya kami putuskan fasad dan eksteriornya tetap tradisional, serba kayu. Interiornya modern minimalis,” ungkapnya.

Untuk interior Ariana mengaku berawal dari eksperimen. Seperti tampilan ruang tamu yang menggabungkan warna pink sebagai cat dinding warna gold atau rose gold.

Wanita berusia 40 tahun ini juga mengatakan lebih memilih desain minimalis dengan warna-warna monokrom seperti hitam-putih dan abu-abu sebagai dekorasi rumahnya.

Ia lebih memilih gaya Skandinavian dengan warna-warna cerah. Warna ini dipilih agar tidak terkesan ramai.

“Aku lebih ke minimalis sih, karena kan tanahnya cuma 126 meter persegi, jadi nggak gede-gede banget,” ungkapnya.

Tak punya latar belakang desain interior

Meski tanpa memiliki latar belakang desain interior, namun Ariana mampu menata tampilan rumah sesuai dengan yang diinginkan.

Ariana menceritakan usahanya membangun rumah impian. Ia dan suaminya yang sama-sama lulusan matematika belajar dengan melihat semua proses dari internet.

“Aku nggak ada latar belakang desain interior sama sekali, cuma otodidak dan modal excited karena baru nempatin rumah yang kami bangun dari awal sesuai keinginan,” kata Ariana.

Ia dan suami mengaku belajar secara otodidak dari internet dan video-video tutorial dari Youtube, mulai dari menggambar denah, menggunakan aplikasi, hingga membuat pondasi.

Ariana yang juga menggeluti dunia fotografi ini mengaku inspirasi desain rumah ia dapatkan dari internet. Media sosial seperti Pinterest dan Instagram banyak menyumbang ide untuk desain interior rumahnya.

Mendekor sendiri rumah ternyata juga ada suka-dukanya. Dengan merancang dan mendesain sendiri interior rumah, ia bisa meminimalisasi pengeluaran dan menyesuaikan tampilan sesuai keinginan tanpa harus menyewa jasa desainer interior profesional.

“Dukanya ya itu sih, kadang kepengen kayak gini tapi ternyata ruangannya tak cocok. Atau di Pinterest tuh kayak gini tapi ternyata kami cari-cari barangnya nggak ada,” ujar Ariana.

Smartphone Photography

Selain mendekor rumah, Ariana yang merupakan penulia menulis buku Smartphone Photography [ARIANA] ini juga sering diundang untuk mengisi pelatihan fotografi.

Berawal dari keinginannya untuk merapikan tampilan foto di akun Instagramnya, Ariana akhirnya berhasil memberikan tips dan trik fotografi dengan menggunakan handphone.

“Nah dari situ karena modalnya gawai aku nyari tau juga sih itu juga otodidak. Gimana sih caranya supaya foto pake gawai juga tapi hasilnya bisa bagus,” cetus dia.

Foto-foto yang ia unggah mulai mendapat perhatian dari warganet. Ia pun kemudian sering mengungah foto dan tips-tips seputar fotografi dengan handphone.

Followers pun mulai bertambah, bahkan ia juga sering menerima tawaran untuk mengisi workshop. Yang lebih mengejutkan adalah tawaran yang ia terima untuk menerbitkan buku. 

“Tiba tiba ada editor buku nawarin buat bikin buku. Prosesnya juga cepet sih, aku Desember mulai Maret udah terbit. Jadi cuma tiga bulan,” jelasnya.

Hanya dalam tiga bulan bukunya pun diterbitkan. Buku ini menceritakan tentang bagaimana mengambil foto menggunakan gawai dengan hasil yang bagus.

Ia menambahkan bahwa tips yang ditulis dalam bukunya juga bisa diaplikasikan untuk kamera DSLR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.