Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Menarik: Rekor Baru hingga Perubahan Waktu Mudik

Kompas.com - 12/06/2018, 13:28 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan infrastruktur di jalur Trans-Jawa, baik tol maupun non tol, menciptakan rekor baru bagi sejumlah pemudik. Bila sebelumnya, butuh waktu belasan hingga puluhan jam untuk mencapai kampung halaman, kini waktu itu dipangkas hingga butuh hitungan jam saja.

Kabar tersebut menjadi salah satu berita terpopuler di kanal properti Kompas.com, sepanjang Senin (11/6/2018).

Kabar lainnya yakni soal perubahan pola waktu mudik masyarakat imbas panjangnya masa liburan. Serta penggunaan teknologi baru oleh PLN untuk mengurangi lubang di jalan saat melaksanakan penggalian saluran kabel.

Berikut berita selengkapnya:

1. Rekor, Cikarang-Delanggu 6 Jam, biasanya 16 Jam

Rekor baru dalam menempuh perjalanan mudik dipecahkan. Salah satunya dialami pemudik bernama Djoko Saputro.

Jika biasanya, Djoko harus menempuh perjalanan 16 jam untuk pulang ke kampung halamannya di Delanggu, kini ia hanya menempuh waktu 8 jam perjalanan yang dimulai dari Cikarang.

"Alhamdulillah... perjalanan mudik kali ini mungkin yang tercepat hanya 8 jam dari Cikarang ke Delanggu, Klaten. Dipotong 2 x pitstop 2 jam jadi hanya sekitar 6 jam an perjalanan," tulis Djoko melalui akun sosial media, Facebook, miliknya.

Djoko yang bekerja di PT Air Products Indonesia berkisah, dia memulai perjalanan pada pukul 09.00 WIB pagi. Sampai di Delanggu pada pukul 17.00 WIB petang.

Menurut dia, trase tol yang dilintasinya tanpa putus kendati beberapa tol tersebut masih dalam status fungsional, seperti ruas Pemalang-Batang, Batang-Semarang, dan Salatiga-Kartasura.

"Saya berhenti dua kali, masing-masing 1 jam untuk beristirahat di rest area Cirebon dan Ungaran. Jadi, perjalanan efektif ditempuh hanya 6 jam," tutur Djoko kepada Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com, Minggu (10/6/2018) malam.

Selengkapnya baca: Rekor Baru Mudik, Cikarang-Delanggu 6 Jam! Biasanya 16 Jam

Kendaraan melintas pada pembangunan tempat istirahat di Tol Gempol-Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Rabu (6/6/2018). Tol tersebut merupakan bagian dari jalan Tol Trans Jawa dengan panjang 34,15 kilometer dan beroperasi secara fungsional pada Lebaran 2018.MAULANA MAHARDHIKA Kendaraan melintas pada pembangunan tempat istirahat di Tol Gempol-Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Rabu (6/6/2018). Tol tersebut merupakan bagian dari jalan Tol Trans Jawa dengan panjang 34,15 kilometer dan beroperasi secara fungsional pada Lebaran 2018.

2. Mudik relatif lancar, waspadai 13-14 Juni

Libur panjang yang ditetapkan pemerintah, menjadi salah satu faktor kunci dari keberhasilan pelaksanaan mudik Lebaran tahun ini.

Menurut Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas, libur panjang menyebabkan terjadinya pergeseran perilaku mudik.

Akibatnya, volume kendaraan yang melintasi Trans-Jawa baik jalan tol maupun non tol tidak terlalu besar. Imbasnya, kemacetan atau antrean kendaraan hingga belasan kilometer seperti tahun sebelumnya tidak terjadi.

"Aparatur sipil negara (ASN) libur lebih awal dan mendapatkan tunjangan hari raya (THR). Sementara pegawai swasta dan entrepreneur akan mengambil cuti mulai tanggal 13-14 Juni," kata Darmaningtyas.

Ulasannya: Mudik Relatif Lancar, Waspadai 13-14 Juni

Pintu keluar tol Batang.Kompas.com/Slamet Priyatin Pintu keluar tol Batang.

3. Kini, jauh dekat di Tol Semarang cukup bayar Rp 5.000

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mulai memberlakukan sistem satu tarif untuk ruas tol di dalam Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pengguna jalan tol cukup membayar Rp 5.000 untuk satu kali transaksi di gerbang tol keberangkatan.

Pemberlakuan sistem satu tarif ini mulai Sabtu (9/6/2018) pukul 00.00 WIB. Tarif tunggal itu akan berlaku untuk jarak jauh dan dekat serta untuk dua kali transaksi, masing-masing Rp 2.500.

General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Semarang Johannes Mancelly mengatakan, pemberlakuan tarif tunggal itu telah dipersiapkan jauh sebelumnya.

Tarif Rp 5.000 untuk kendaraan golongan I, sedangkan golongan II dan III tarifnya Rp 7.500, serta golongan IV dan V tarifnya Rp 10.000.

"Kami perkirakan waktu tempuh jadi lebih cepat karena penerapan satu kali transaksi. Kami bisa memaksimalkan gardu tol di pintu keluar untuk (rekayasa) lalu lintas," ujar Johanes, Jumat (8/6/2018).

Selengkapnya: Kini di Tol Semarang Cuma Sekali Bayar, Jauh Dekat Rp 5.000

Ilustrasi listrikKOMPAS / WAWAN H PRABOWO Ilustrasi listrik

4. PLN gunakan teknologi HDD untuk kurangi lubang galian

Pertama di luar Pulau Jawa, Kota Medan memiliki Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) Penyulang 20 Kilo Volt sepanjang 20,992 Kilo Meter Sirkuit (KMS).

Kabel terentang mulai kawasan Payageli sampai Jalan Jenderal Gatot Subroto, berdekatan dengan kampus Panca Budi, Medan. SKTM dibangun menggunakan metode Horizontal Directional Drilling (HDD).

"Pembangunan ini sebagai bentuk dukungan PLN agar Kota Medan menjadi smart city," kata General Manager PLN Wilayah Sumut Feby Joko Priharto, Sabtu (9/6/2018).

"Kami berinovasi melakukan peralihan teknologi dari open cut menjadi teknologi HDD. Kami mau buktikan kalau PLN terus bekerja meningkatkan kehandalan kelistrikan. Teknologi ini pertama di luar Pulau Jawa, Medan jadi kota pertama," sambung Feby.

Selengkapnya Baca juga: PLN Pakai Teknologi HDD Kurangi Lubang Galian di Jalan

Foto udara kendaraan pemudik melintas di ruas Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah, Senin (11/6/2018). Jalan tol tersebut merupakan tol fungsional yang dibuka selama 24 jam hingga H+7 Lebaran.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara kendaraan pemudik melintas di ruas Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah, Senin (11/6/2018). Jalan tol tersebut merupakan tol fungsional yang dibuka selama 24 jam hingga H+7 Lebaran.

5. H-3 jadi puncak mudik di Tol Pemalang-Batang

Hingga empat hari jelang Idul Fitri 2018, kondisi arus mudik di Jalan Tol Pemalang-Batang masih ramai lancar dan aman terkendali.

Bahkan, pada Minggu (10/6/2018) malam sebagai hari yang diprediksi merupakan puncak arus mudik, justru landai tak ada pertambahan volume kendaraan berarti.

Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan hal tersebut kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, Senin (11/6/2018).

"Kondisi arus mudik di tol yang kami kelola cukup lancar, belum mencapai elevasi, meski di beberapa titik ada kenaikan jumlah kendaraan. Secara umum lancar," kata Herwidiakto.

Hal senada dikemukakan Humas PT Pemalang Batang Toll Road (anak usaha Waskita Toll Road) Sartono. Menurut catatannya, arus mudik selama empat hari pertama ini di luar prediksi.

Pihak Pemalang Batang Toll Road sempat memprediksi puncak arus mudik pada Minggu malam kemarin.

"Namun ternyata hanya 1.000 hingga 1.500 kendaraan per jam. Padahal ruas ini difungsikan 24 jam. Antrean di Gerbang Tol (GT) Kertasari pun tak lebih dari 2 kilometer," ungkap Sartono.

Bertolak dari catatan tersebut, Sartono memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada Selasa (12/6/2018) ini.

Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans Jawa berikut ini:

Kompas Video Tim Merapah Trans-Jawa 3 Kompas.com menelusur hingga ruas terakhir Tol Trans-Jawa.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com