Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Menarik: Pemudik Bingung hingga Calon Jalan Tol Probowangi

Kompas.com - 10/06/2018, 12:10 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minimnya rambu-rambu di Tol Batang-Semarang menyebabkan sejumlah pemudik bingung. Kabar tersebut menjadi salah satu berita terpopuler di kanal properti Kompas.com, Sabtu (9/6/2018).

Selain itu, kabar soal Tol Probowangi yang akan menjadi tol terpanjang di Indonesia juga cukup mencuri perhatian masyarakat.

Berikut kabar selengkapnya:

1. Fakta Probowangi, calon tol terpanjang Indonesia

Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) akan menjadi titik akhir dari jaringan jalan Tol Trans Jawa. Ditargetkan, pembangunan jalan tol ini selesai pada akhir 2019 mendatang.

Tol Probowangi dirancang sepanjang 172,9 kilometer dan akan menjadi tol terpanjang di Indonesia.

Menelan investasi Rp 23,3 triliun, konses jalan bebas hambatan ini dipegang PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Nantinya Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terdiri dari tiga seksi, yaitu Seksi I Probolinggo-Besuki (46,5 kilometer), Seksi II Besuki-Asembagus (59,6 kilometer), dan Seksi III Asembagus-Ketapang (66,8 kilometer).

Dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada 25 Mei, status pembebasan lahan dan konstruksinya masih nol persen.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur sedang dalam proses penetapan lokasi. Sebagian trase atau proyeksi jalan melewati lahan milik Perhutani dan sudah dilakukan pembicaraan awal dengan Perhutani.

Foto udara simpang susun Waru di Tol Surabaya-Gempol di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Surabaya-Gempol sudah beroperasi dan dapat dilintasi para pemudik.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara simpang susun Waru di Tol Surabaya-Gempol di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Surabaya-Gempol sudah beroperasi dan dapat dilintasi para pemudik.

2. Mimpi Jokowi menghubungkan Merak-Banyuwangi

Presiden Joko Widodo mempunyai impian besar menghubungkan kawasan Merak di Banten hingga Banyuwangi di Jawa Timur. Salah satunya dengan membangun infrastruktur konektivitas Tol Trans Jawa.

Menurut Jokowi, infrastruktur menjadi fondasi penting dalam membangun daya saing bangsa untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain.

Pernyataan tersebut selalu diungkapkan Jokowi dalam setiap kegiatan peresmian infrastruktur. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur menjadi tahapan pertama yang sangat fundamental dipercepat pekerjaannya.

Jokowi mengatakan, pada 1977 silam, ketika Indonesia memiliki Tol Jagorawi, sejumlah negara seperti China, Malaysia, Vietnam dan Malaysia melakukan studi banding ke Indonesia.

Mereka melihat manajemen konstruksinya. Namun, setelah era Tol Jagorawi, jalan bebas hambatan yang bisa Indonesia bangun hanya 780 kilometer hingga akhir 2014.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, saat meninjau lokasi Tol Bocimi Seksi I (Ciawi-Cigombong), Jumat (7/6/2018).KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, saat meninjau lokasi Tol Bocimi Seksi I (Ciawi-Cigombong), Jumat (7/6/2018).

3. Ke Sukabumi bisa mudik lewat tol

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyiapkan infrastruktur jalan tol untuk membantu kelancaran arus mudik tahun 2018 ini.

Salah satunya yang disiapkan yaitu Jalan Tol Ciawi-Sukabumi sepanjang 54 kilometer.

Saat ini pengerjaan untuk Seksi 1 Ciawi-Cigombong/Lido sepanjang 15,35 kilometer sudah selesai dan akan dibuka secara fungsional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ruas tol Seksi 1 ini sudah rampung dan tinggal penyelesaian fasilitas tambahan.

"Seksi 1 ini panjangnya sekitar 15 kilometer, jalannya sudah jadi, tinggal aksesori saja. Akan dibuka fungsional setelah Jumatan besok oleh kepolisian," ujar Basuki Hadimuljono di lokasi, Kamis (7/6/2018).

Foto udara bakal lokasi proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (6/6/2018). Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi direncanakan terbagi menjadi tiga seksi yaitu meliputi Seksi I Probolinggo-Besuki (46,1 km), Seksi II Besuki-Curahkalak (59,5 km), dan Seksi III Curahkalak-Ketapang (66,4 km) dan ditargetkan selesai akhir tahun 2019.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara bakal lokasi proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (6/6/2018). Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi direncanakan terbagi menjadi tiga seksi yaitu meliputi Seksi I Probolinggo-Besuki (46,1 km), Seksi II Besuki-Curahkalak (59,5 km), dan Seksi III Curahkalak-Ketapang (66,4 km) dan ditargetkan selesai akhir tahun 2019.

4. Probowangi, calon tol terpanjang Indonesia

Tol Probolinggo-Banyuwangi atau biasa disebut sebagai Probowangi, akan menjadi tol terpanjang di Indonesia jika kelak sempurna terbangun.
Jalan bebas hambatan ini dirancang sepanjang 172,90 kilometer. Lebih panjang 56,15 kilometer dari Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) milik PT Lintas Marga Sedaya yang membentang 116,75 kilometer.

Tidak saja terpanjang, dari sisi investasi pun, tol ini mencatat rekor baru yakni senilai Rp 23,391 triliun.

Tol Probowangi merupakan titik akhir dari jaringan Tol Trans Jawa yang menghubungkan tiga kabupaten yakni Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi.

Posisinya yang berada di ujung timur Pulau Jawa menjadi sangat strategis sebagai gerbang distribusi logistik, barang, jasa, dan manusia dari timur ke barat.

Mafhum jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Tol Probowangi dapat rampung konstruksinya dan beroperasi pada 2019 mendatang.

“Akhir 2019 dari Merak-Banyuwangi harus sudah operasional. Saya minta Menteri BUMN dan Menteri PUPR mewujudkannya,” kata Jokowi usai meresmikan Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang, Kamis (7/6/2018).

Pintu masuk Tol Batang-Semarang di Weleri, Kabupaten Kendal. Kompas.com/Slamet Priyatin Pintu masuk Tol Batang-Semarang di Weleri, Kabupaten Kendal.

5. Pemudik bingung masuk Tol Batang-Semarang

Pemudik yang menggunakan mobil pribadi sudah mulai melewati tol Batang-Semarang, Jumat (8/6/2018) pagi.

Kurangnya rambu penunjuk jalan, mengakibatkan pemudik yang masuk melalui pintu Weleri di Kabupaten Kendal kebingungan.

Sejumlah pemudik terpaksa harus memutar balik kendaraannya kembali melewati jalan pantai utara Jawa (Pantura).

Menanggapi kejadian ini, Kapolres Kendal AKBP Adiwijaya mengatakan, pihaknya memberlakukan contra flow (rekayasa lalu lintas lawan arah ) dari pintu keluar tol (exit toll) Batang.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya persimpangan lalu lintas dari arah Semarang.

“Secara otomatis, mobil yang datang dari arah Jakarta semuanya masuk ke pintu Weleri,” kata Adiwijaya.

Dia menambahkan, pihaknya telah memberi pengarahan pada petugas jaga, supaya pemudik yang masuk melalui pintu Weleri dengan tujuan Kabupaten Kendal, Temanggung, dan sekitarnya bisa memutar balik kendaraannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau