JAKARTA, KOMPAS.com – Kerja sama di bidang infrastruktur antara Indonesia dan Jepang telah berlangsung selama 60 tahun.
Pemerintah Jepang menganggap kerja sama ini sangat penting untuk membantu pembangunan di Indonesia. Dalam hal ini lembaga yang memberi bantuan itu adalah Japan International Cooperation Agency (JICA).
Menurut Deputy Chief of Mission, Embassy of Japan, Kozo Honsei, selama ini kerja sama yang dilakukan dianggap penting, terutama dalam pengembangan infrastruktur.
Baca juga: Investasi Jepang Pengaruhi Pembangunan Infrastruktur Indonesia
“Kerja sama di bidang pengembangan infrastruktur penting. Kami telah merealisasikan begitu banyak proyek infrastruktur di Indonesia,” ujar Kozo Honsei seusai dialog bertajuk Symposium on Indonesia-Japan Development Cooperation "Building the Future Based on Trust" di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Dia mengatakan, bantuan dari Jepang bukan hanya dari pihak JICA, melainkan juga dari sektor swasta. Kedua pihak bekerja keras untuk mengerjakan berbagai proyek, misalnya di bidang transportasi dan pelabuhan.
“Dalam mengerjakan proyeknya, Pemerintah Indonesia memiliki keterbatasan dalam hal keuangan. Maka dari itu, kami bersama-sama memecahkan masalah tersebut. JICA juga memberi bantuan langsung berupa pinjaman lunak,” papar Kozo.
Dia menambahkan, pihaknya selalu berusaha menggunakan cara-cara inovatif untuk mendanai proyek infrastruktur di Indonesia pada masa mendatang.
Saat ditanya mengenai proyek saat ini, Kozo mengatakan pembangunan Pelabuhan Patimban dan MRT Jakarta menjadi proyek penting strategis yang sedang dijalankan.
“Proyek penting sekarang ini Pelabuhan Patimban dan MRT. Karena dengan MRT bisa memecahkan masalah kemacetan. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik,” ucapnya.
Adapun Pelabuhan Patimban akan digunakan untuk mengekspor produk-produk industri ke negara lain. Pelabuhan yang terletak di timur Jakarta itu akan jadi solusi yang efisien untuk masalah transportasi di laut.
Saat ditanya soal nilai investasinya, dia enggan menjelaskan. Dia hanya mengatakan bahwa investasi tersebut untuk jangka panjang selama lebih kurang 30 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.