Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian Cowell Development Membengkak

Kompas.com - 08/05/2018, 19:29 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dua tahun terakhir, kerugian yang dialami perusahaan pengembang PT Cowell Development Tbk terus membengkak. Pelambatan perekonomian global ditengarai menjadi penyebabnya.

Dalam laporan keuangan tahunan 2017 yang diterbitkan, emiten berkode COWL itu mengalami kerugian Rp 72,26 miliar.

Jumlah ini membengkak lebih dari 200 persen bila dibandingkan 2016 yang hanya sebesar Rp 20,92 miliar.

Baca juga : Cowell Fokus Membangun Rumah Tapak

"Ya, kendati kondisi sektor properti dalam tiga tahun mengalami penurunan, namun tidak menyurutkan Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja bisnis di tengah tantangan yang
ada," kata Presiden Direktur PT Cowell Development Tbk Darwin F Manurung di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Kerugian yang dialami lantaran beban keuangan yang ditanggung Perseroan terlalu besar yakni Rp 162 miliar.

Selain itu, di dalam laporan keuangan juga disebutkan sebagai akibat selisih kurs rupiah terhadap dollar sebesar Rp 14,4 miliar.

Padahal sebelumnya, Perseroan mampu mencatatkan keuntungan atas selisih kurs hingga Rp 47 miliar.

Secara umum, pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di level 5,1 persen sudah cukup baik. Pertumbuhan ini tidak terlepas dari dorongan sektor investasi sebesar 5,35 persen.

Namun, pertumbuhan tersebut tidak diikuti dengan pertumbuhan konsumsi yang hanya berada di level 4,95 persen.

Daya beli yang stagnan berpengaruh terhadap perkembangan industri properti. Indeks properti nasional menunjukkan adanya fluktuasi dari kuartal ke kuartal berikutnya.

Campur tangan pemerintah, seperti pelonggaran aturan loan to value (LTV) dari 20 persen menjadi 15 persen, meski berpengaruh tapi belum terlalu signifikan.

"Perseroan membukukan nilai penjualan sebesar Rp 525 miliar pada tahun 2017," kata Darwin.

Untuk tahun ini, ada beberapa strategi yang dilakukan Cowell guna menggenjot pendapatan seperti melakukan pameran hingga promosi secara daring.

Selain itu, Perseroan juga fokus menyelesaikan sejumlah proyek yang tengah berjalan seperti perumahan landed Borneo Paradiso di Balikpapan, Kalimantan Timur; Laverde di Serpong, dan mixed use The Oasis di Cikarang.

"Capex (belanja modal) tahun ini yang kita anggarkan sebesar Rp 211 miliar untuk menyelesaikan proyek eksisting," tuntas Darwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com