JAKARTA, KOMPAS.com - "Ya, ini flagship project-nya Pak Tan Kian". Kalimat ini ditegaskan Deputy Chief Operating Officer PT Pacific Millennium Land, Hans Leander.
Dalam perbincangan khusus dengan Kompas.com, Hans menjawab seluruh pertanyaan mengenai Millennium City dengan estimasi gross development value (GDV) tahap I senilai Rp 6 triliun.
Kendati tak seheboh megaproyek lainnya, Millennium City seperti yang dikatakan Hans, adalah proyek besar dan andalan Tan Kian di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
"Kami menggarap proyek ini sangat serius. Melibatkan para ahli di bidangnya. Mulai dari konsep proyek, bagaimana infrastruktur dibangun dan terintegrasi, sampai pada detail desain per unit rumah," terang Hans.
Siapa Tan Kian? Lelaki berkulit terang ini adalah taipan sekaligus pengembang properti dengan kelas khusus. Istilah yang tepat disematkan padanya adalah boutique developer.
Properti-properti yang dibangunnya bukan sembarang, bukan pula market driven, melainkan mewah dan berkelas.
Sebut saja perkantoran One Pacific Place, pusat perbelanjaan Pacific Place, Ritz Carlton Hotel, Ritz Carlton Residences, JW Marriott Kuningan, dan lain-lain.
Baca juga : Ini Pengembang Elite yang Hanya Membangun Properti Premium
Bahkan, CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono mengatakan reputasi Tan Kian sebagai pengembang properti mewah tak diragukan.
Namun, Millennium City sebagai township development, berbeda dengan properti-properti tersebut di atas yang hanya berskala 1-2 hektar.
Proyek teranyar Tan Kian yang berkolaborasi dengan PT Hanson International Tbk ini mengokupasi ribuan hektar. Izin prinsipnya 3.000 hektar, namun yang dikembangkan lebih dahulu 1.388 hektar.
Segmen pasar yang diincar pun berbeda. Menurut Hans, properti yang dipasarkan pada tahap I dengan sub-tahap perdana seluas 82 hektar diperuntukkan bagi kelas menengah.
Harga yang dibanderol pun terhitung terjangkau, yakni mulai dari Rp 594 juta untuk hunian tipikal 6 x 10 meter persegi.
Meski masuk kasta kelas menengah Tan Kian sendiri mengklaim Millennium City bakal menjadi pusat pertumbuhan kawasan Serpong.
“Kami tidak sekadar membangun perumahan, tetapi kami membangun sebuah kota baru dengan fasilitas lengkap. Ke depannya, Millennium City akan menjadi central di kawasan Serpong," ujar Tan Kian.
Kendati demikian percaya diri, ekspansi bisnis Tan Kian ini masih harus diuji oleh waktu. Millennium City masih harus dapat meyakinkan pasar di tengah kompetisi sengit dengan sesama pemain "kota baru" yang nota bene dibangun oleh pengembang berstatus "terbuka".
Sebut saja Sinarmas Land dengan BSD City, PT Summarecon Agung Tbk dengan Summarecon Serpong, dan PT Alam Sutera Realty Tbk dengan Alam Sutera.
Selain itu, kawasan-kawasan ini telah tumbuh menjadi kota baru dengan ekologi yang demikian lengkap dan basis ekonomi yang menunjang.
Terkait hal ini, Hans mengatakan, meski sama-sama "kota baru", Millennium City dirancang dengan konsep berbeda yang belum pernah ada.
"Kami mengadopsi sebuah kota di Finlandia, di mana seluruh warga penghuni dimanjakan, tidak saja oleh kelengkapan fasilitas, juga kualitas hidup. Kami menawarkan quality of life," kata Hans.
Di dalam Millennium City nantinya 3 area central business district (CBD) dengan dimensi 20 hektar hingga 50 hektar.
CBD ini akan menjadi pusat fasilitas pendukung kota dengan beragam jenis peruntukan, mulai dari perkantoran, hotel, apartemen, pusat belanja, rumah sakit, pusat pendidikan, dan tempat ibadah.
"Ke depannya dengan rencana pembangunan Jalan Tol Serpong–Maja, akses menuju Millennium City akan semakin dekat dan mudah," tambah dia.
Pasar antusias
Hingga akhir April lalu, dua klaster Millenium City yang diperkenalkan kepada publik yakni Alton dan Charlton sudah terjual 572 unit rumah.
"Ini menandakan pasar sangat antusias," ucap Hans.
Targetnya, pada tahun ini, penjualan rumah bisa mencapai 1.156 unit dari empat klaster. Selain rumah, Hans juga menargetkan 76 ruko dapat terjual hingga akhir tahun ini.
Tahap I pengembangan Millennium City diproyeksikan rampung dalam lima belas hingga dua puluh tahun ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.