Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paramount: Ada Pergeseran Perilaku Konsumen di Gading Serpong

Kompas.com - 03/05/2018, 14:41 WIB
M Latief

Editor

TANGERANG, KOMPAS.com - Andreas Nawawi, Managing Director Paramount Land, optimistis unit terbaru Latigo Village dan Menteng Village bisa terjual dengan memperbanyak promosi KPR atau uang muka yang menarik. Paramount menawarkan harga mulai Rp 1,5 miliar per unit untuk Latigo Village dan Rp 3,09 miliar untuk Menteng Village.

"Selain cara bayar yang kompetitif, kami juga siapkan kemudahan, misalnya dengan uang muka 5 persen," kata Andreas di kantornya, Kamis (3/5/2018).

Andreas mengatakan sejumlah kebijakan pemerintah di sektor properti, misalnya penurunan tingkat suku bunga KPR, merupakan momentum yang pas untuk membeli properti, baik untuk dihuni atau sebagai investasi.

Upayanya saat ini, lanjut dia, adalah menjaga respon pembeli yang luar biasa. Hal itu ditunjukkan Paramount dengan menggelar “Block Party@ Latigo Village dan Menteng Village' pada akhir April yang lalu.

Di tempat itu, tutur Andreas, pihaknya mengundang warga Gading Serpong dan sekitarnya, masyarakat luas, termasuk calon konsumen untuk melihat langsung suasana residensial dan komersial yang dikembangkan oleh Paramount.

Andreas mengaku tidak menyangka respon konsumen luar biasa sejak awal peluncuran dan penjualan Latigo Village. Karena itulah, pihaknya tidak hanya menyiapkan sajian kuliner nusantara, tapi juga bermacam promosi cicilan/installment atau KPR menarik untuk membeli rumah melalui bank.

"Jadi, terbukti ada pergeseran perilaku konsumen, yakni mereka tidak cuma butuh pelayanan atau produk berkualitas tinggi, tapi juga pengalaman positif, yang secara emosional harus menyentuh dan selalu diingat si konsumen," kata Andreas.

Presiden Direktur Paramount Land, Ervan Adi Nugroho, mengatakan kondisi fundamental ekonomi yang relatif solid dan asumsi-asumsi makro ekonomi yang cukup kredibel beberapa waktu terakhir semestinya akan dapat mendorong pasar properti menjadi lebih bergairah.

Ervan menambahkan, hal itu terlihat dari kebutuhan rumah yang masih tinggi di kalangan masyarakat dan permintaan KPR di awal 2018 ini terus meningkat. Dia mengartikan bahwa kondisi itu menunjukkan daya beli masyarakat mulai membaik.

"Orang mulai menyisihkan dana untuk membeli atau mencicil rumah, terlebih dengan adanya sejumlah kebijakan pemerintah untuk menjaga pasar properti, misalnya tingkat suku bunga KPR yang pada tren menurun turut kondisi fundamental ekonomi yang relatif solid dan asumsi-asumsi makro ekonomi yang cukup kredibel beberapa waktu terakhir semestinya akan mendorong pasar properti lebih bergairah," ujar Ervan.

Ervan menambahkan, hal itu terlihat dari kebutuhan rumah yang masih tinggi di kalangan masyarakat dan permintaan KPR di awal 2018 terus meningkat. Menurut dia hal itu menunjukkan daya beli masyarakat mulai membaik sehingga optimistis kedua proyek tersebut akan masuk penjualan yang baik tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com