Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Hancur, Laba Debenhams Terjun Bebas 85 Persen

Kompas.com - 21/04/2018, 11:30 WIB
Haris Prahara,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Telegraph

JAKARTA, KOMPAS.com - Peritel serba ada Debenhams semakin terperosok. Produk-produknya tak lagi mampu memikat atensi pembelanja.

Kondisi itu membuat Debenhams menelan pil pahit. Dalam laporan kinerja terbarunya, laba sebelum pajak enam bulanan anjlok 85 persen menjadi 13,5 juta Poundsterling.

Menyusul rontoknya laba, saham Debenhams ikut terguling. Saham mereka melorot lebih dari 5 persen di Bursa Efek London.

Baca juga : Tak Sanggup Lagi Berjualan, Debenhams Sulap Toko Jadi Kantor

Kalangan analis memprediksi, runtuhnya bisnis Debenhams semakin menguatkan fakta sulitnya bisnis ritel Inggris saat ini.

Saat daya beli rendah, peritel justru menghadapi tekanan seperti kenaikan upah buruh.

Kondisi tersebut telah membuat sejumlah peritel meringis, sebagaimana dialami Toys R Us. Bisnis peritel mainan itu tamat seiring lenyapnya penghasilan.

Adapun manajemen Debenhams menyebut, torehan buruk bisnisnya memang tak lepas dari semakin ganasnya persaingan ritel. Utamnya, dalam bersaing dengan bisnis daring.

Menurut Chief Executive Officer Debenhams Sergio Bucher, pihaknya bakal lebih fokus meredesain bisnisnya pasca diterjang tsunami ritel.

"Kami mesti melakukan mitigasi pada situasi sulit seperti sekarang. Semester pertama 2018 ini amat sulit, cuaca ekstrem memberi dampak buruk bagi kami," cetus Sergio, seperti dilansir The Telegraph, Sabtu (21/4/2018).

"Namun, kami yakin bisa segera bangkit melalui transformasi bisnis," tuntas dia.

Sebelumnya, Sergio pernah mengutarakan rencana untuk terus menghemat biaya operasional Debenhams. Caranya antara lain dengan memangkas 320 pekerjaan di level manajemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com