Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Bedanya WOHO dengan SOHO

Kompas.com - 17/04/2018, 22:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring berkembangnya perusahaan rintisan atau start-up di kalangan generasi milenial, kebutuhan perkantoran yang nyaman menjadi suatu keharusan.

Namun di sisi lain, generasi milenial juga dihadapkan pada persoalan sulitnya memperoleh hunian dengan harga terjangkau di lokasi strategis.

Baca juga : Pilih SOHO atau Kondotel?

PT Metropolitan Karyadeka Ascendas (MKA) merespons kebutuhan tersebut dengan mengembangkan work office home office (WOHO) bertajuk One Puri Parc di kawasan Metland Cyber City, Tangerang.

Tiga pengembang besar yaitu PT Metropolitan Land Tbk, Karyadeka Group dan pengembang asal Singapura Ascendas Singbridge, berkolaborasi membangun One Parc Puri.

Menurut Head of Department Sales and Marketing One Puri Parc Jisca WOHO dirancang dengan konsep yang berbeda dari small office home office (SOHO) yang lebih dulu dikenal di Indonesia.

WOHO merupakan konsep hunian dua lantai. Lantai pertama difungsikan untuk kantor, sementara lantai dua digunakan untuk hunian.

Berbeda dengan SOHO yang masih bisa memantau aktivitas antar lantai, WOHO tidak bisa.

Hal ini disebabkan lantai kedua bukanlah mezanin layaknya SOHO, melainkan full slab sehingga tidak memungkinkan untuk memantau aktivitas antar lantai.

Baca juga : Gaet Ascendas, Metland Kembangkan WOHO Rp 2,5 Triliun

Selain itu, meski memiliki tangga penghubung, WOHO juga dilengkapi dua pintu. Penghuni  tidak perlu melewati area perkantoran bila ingin langsung ke lantai dua.

Para penghuni juga diberikan lift yang berbeda untuk mengakses area perkantoran dan hunian. Lift tersebut berada di lobi berbeda.

"Kalau SOHO ini bisa ketemu, misalnya ada ibu-ibu pakai daster pulang dari pasar, ada orang pakai dasi, ini bisa ketemu di dalam satu lift. Kalau ini (WOHO) tidak bisa ketemu karena liftnya beda," kata Jisca menjawab pertanyaan Kompas.com, Selasa (17/4/2018).

Lantai dua hunian berkonsep WOHO yang menjadi area tempat tinggal yang lengkap dengan ruang tamu/keluarga dan ruang tidur.Kompas.com / Dani Prabowo Lantai dua hunian berkonsep WOHO yang menjadi area tempat tinggal yang lengkap dengan ruang tamu/keluarga dan ruang tidur.
Sejak diluncurkan pada September 2017, ia mengaku, minat masyarakat terhadap unit ini cukup positif meski belum bisa dikatakan tinggi.

Hal ini terlihat dari penjualan unit yang sudah mencapai 30 persen dari 120 unit yang ditawarkan.

Meski mayoritas pembeli adalah end user, namun bukan milenial pembeli terbesar karena tingginya harga yang ditawarkan.

Contohnya, untuk hunian seluas 96 meter persegi harga yang dipatok saat ini mencapai Rp 2,2 miliar.

Sementara, untuk tipe terluas 146 meter persegi mencapai Rp 3,5 miliar. Tentunya, harga tersebut bukanlah harga yang cukup pas untuk kantong generasi milenial.

"Profilnya pasti mature age di atas 40 tahun," kata dia.

Kendati demikian, Jisca memberikan kemudahan bila ada generasi milenial yang ingin memiliki hunian berkonsep WOHO yaitu dengan skema pembayaran tanpa uang muka atau down payment.

Uang muka ini dapat dicicil selama empat tahun atau 48 kali.

"Begitu bangunannya serah terima, mereka bisa ambil KPA. Panjang kan. Tentunya setelah empat tahun mereka punya income lebih naik," tutup Jisca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau