Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Parkir di Singapura Bakal Semakin Susah, Ini Sebabnya..

Kompas.com - 06/03/2018, 11:08 WIB
Haris Prahara,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Semakin banyak saja alasan warga Singapura untuk meninggalkan kendaraannya di rumah. Hal itu seiring keinginan pemerintah Singapura menghapuskan tempat parkir di gedung-gedung publik.

Tak cukup dengan menerapkan jalan berbayar, tarif parkir tinggi, dan menyetop pertumbuhan mobil, pemerintah Singapura juga ingin gedung parkir beralih fungsi untuk kebutuhan lainnya.

Dengan begitu, warga Singapura diharapkan berpikir keras saat ingin bepergian dengan kendaraannya.

Seperti diwartakan Straits Times, Selasa (6/3/2018), rancangan peraturan baru itu tengah disusun oleh Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA).

Kelak, LTA memiliki kewenangan luas untuk menentukan jumlah lahan parkir minimal dan maksimal yang diperbolehkan dalam suatu gedung,

Pembangunan ke depan memang dirancang semakin tak ramah kendaraan pribadi, selaras dengan konektivitas transportasi massal yang semakin meningkat.

Selain menggenjot angkutan publik, pemerintah Singapura juga mendorong warganya untuk berjalan kaki dan bersepeda.

Dalam catatan Kompas.com, anggaran sektor transportasi Singapura tahun ini melonjak sedikitnya 50 persen menjadi 13,7 miliar dollar Singapura.

Sebagai perbandingan, anggaran transportasi Negeri Merlion pada 2013 hanya sebesar 6 miliar dollar Singapura.

Kenaikan anggaran transportasi itu, antara lain dialokasikan untuk pembangunan jalur mass rapid transit (MRT) baru dan juga peningkatan layanan bus.

Kembali kepada aturan pembatasan tempat parkir di gedung, LTA mengatakan hal itu membuat pengembang properti lebih inovatif dalam konsep pemanfaatan ruang.

"Kebijakan itu juga mendorong terciptanya tempat parkir terpusat sehingga setiap pengembang properti tidak perlu menyediakan tempat parkir sendiri-sendiri," jelas LTA dalam pernyataan resminya.

Pengamat kebijakan publik Paul Barter mengatakan, tempat parkir terpusat adalah konsep bagus karena lebih efisien tempat.

"Setiap gedung juga memiliki kebutuhan parkir yang berbeda-beda sehingga lebih baik apabila disatukan," katanya.

Sekadar informasi, aturan baru perparkiran tersebut segera dibahas oleh parlemen Singapura paling lambat akhir bulan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com