LONDON, KOMPAS.com – Langkah gesit ditempuh Starbucks dalam merespons tren ritel terbaru. Mereka enggan tersisih dari sengitnya kompetisi bisnis saat ini.
Tak berselang lama setelah pengumuman penghapusan 200 produk dari gerainya, Starbucks juga mengabarkan kebijakan gelas berbayar.
Baca juga: Apa Motif Starbucks Lenyapkan 200 Produk?
Seperti diwartakan CNBC, Selasa (27/2/2018), kebijakan itu telah dilaksanakan pada 35 toko di Inggris.
Untuk satu gelas plastik atau karton, Starbucks mengenakan biaya sebesar 5 pence (Rp 1.000). Biaya itu ditambahkan secara otomatis ke dalam transaksi pembelian.
Akan tetapi, bagi konsumen yang ingin mengonsumsi minuman dalam gerai, Starbucks akan menawari wadah gelas keramik. Dengan begitu, konsumen tak perlu membayar biaya 5 pence tersebut.
Setelah uji coba tiga bulan, Hubbub akan menilai dampak kebijakan Starbucks ini terhadap perubahan perilaku pelanggan.
"Kami berharap biaya tambahan itu membuat konsumen berpikir kembali saat ingin menggunakan gelas plastik atau karton," ucap Juru Bicara Starbucks Kawasan Eropa Simon Redfern.
Lebih lanjut Simon mengatakan, pihaknya telah berupaya menawarkan diskon untuk pembelian gelas keramik. Namun, hasilnya kurang menggembirakan.
“Hanya 1,8 persen pelanggan yang menerima tawaran tersebut. Karena itulah, kami amat tertarik bekerja sama dengan Hubbub dalam mengetahui bagaimana biaya ekstra dapat membantu mengubah perilaku konsumen,” paparnya.
Baca juga: Supaya Tak Bangkrut, Starbucks Harus Benahi Dua Hal Ini...
Untuk diketahui, sejumlah peritel di Inggris juga telah mengambil kebijakan serupa dengan Starbucks. Sebut saja, supermarket Iceland yang telah membuat komitmen untuk menghilangkan kemasan plastik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.