Siap Buka 10 Properti, RedDoorz Ekspansi ke Makassar

KOMPAS.com - Jaringan pemesanan hotel ekonomi daring RedDoorz, mengumumkan ekspansi ke Makassar dengan 10 properti yang beroperasi sepenuhnya pada akhir tahun ini.

Saat ini, RedDoorz telah memiliki lima properti yang berada di dekat Benteng Rotterdam dan Pantai Losari.

Chief Operating Officer RedDoorz Rishabh Singhi mengatakan Indonesia menjadi titik awal bagi RedDoorz.

"Kami sangat senang melihat RedDoorz menyebar secara eksponensial di Indonesia," ujar Singhi seperti yang dikutip dari Tophotel.news, Jumat (16/2/2018).

Ia menambahkan, Makassar adalah kota terbesar di Pulau Sulawesi dan merupakan pusat utama yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan di Barat dengan Maluku dan Papua di Timur.

Menjadi kota pelabuhan dan tujuan menyelam yang populer, Makassar adalah daya tarik yang sangat besar.

"Di antara para pebisnis dan wisatawan, ekspansi kami ke Makassar ditujukan untuk memenuhi permintaan besar akan akomodasi dengan anggaran terjangkau dan nyaman di Indonesia," ucap Singhi.

Sampai saat ini, RedDoorz menjangkau lebih dari 3.000 kamar yang tersedia melalui platform daring.

Singhi optimistis, konsumen akan menyambut positif dengan tingkat kunjungan lebih dari 65 persen ke RedDoorz.

Sebagai bagian dari kegiatan promosi yang sedang berlangsung, RedDoorz akan menyelenggarakan berbagai roadshow dan Open House di beberapa properti RedDoorz sampai 18 Februari.

Pelanggan dapat menikmati harga perkenalan Rp 99.000 untuk semua kamar RedDoorz di Makassar.

500 properti

Adapun RedDoorz saat ini beroperasi di 16 kota di Indonesia dan memiliki hampir 500 properti.

Kota-kota tersebut adalah Banda Aceh, Bali, Bandung, Batam, Bogor, Jakarta, Lombok, Makassar, Malang, Manado, Medan, Palembang, Semarang, Solo, Surabaya dan Yogyakarta.

RedDoorz menjalankan unit operasi penuh di kota-kota Indonesia saat ini mulai dari layanan pelanggan, operasi dan penjualan produk hingga merek, keuangan dan pemasaran.

Selain itu, RedDoorz juga telah mengembangkan teknologi kepemilikannya sendiri dengan menggunakan analisis data untuk memperkirakan secara akurat permintaan terhadap lebih banyak hotel atau properti.

"Tujuan kami adalah bermitra dengan hotel kelas menengah dan pemilik wisma, dan memberi mereka platform teknologi ideal yang akan semakin meningkatkan bisnis mereka dan mempertahankan hunian yang memadai," tutur Singhi.