Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Berani Andalkan Penjualan Rumah Dua Lantai di Bekasi

Kompas.com - 22/01/2018, 20:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kalangan memprediksi potensi bisnis properti akan meningkat 2018 seiring peningkatan daya beli masyarakat setelah Bank Indonesia mengindikasikan suku bunga saat ini berkisar 7,5 persen akan mengalami penurunan.

Subsektor yang masih dominan saat ini adalah hunian di segmen masyarakat. Hal itu dirasakan salah satunya oleh PT Alamindo Trulynusa (ALSA) yang sedang mengembangkan dua proyek perumahan di wilayah Bekasi, yaitu Darmawangsa Residence (100 hektar) dan Panjibuwono Residence (200 hektar).

"Dari kedua proyek ini kami targetkan bisa meraih penjualan sampai Rp200 miliar. Beberapa strategi penjualan dan pemasaran sudah kami siapkan, termasuk pameran di Jakarta Convention Center (JCC) awal Februari nanti dan soft launching awal Maret," ujar Direktur PT Alamindo Trulynusa Bryan Soedarsono, Minggu (21/1/2017).

Bryan menjelaskan, ada dua produk sudah disiapkan pada kedua proyek tersebut. Menurut dia, hal itu mengikuti banyaknya permintaan rumah dua lantai, yaitu Cluster Singosari di Darmawangsa Residence dan di Panjibowono Residence di The Cluster.

"Tahun lalu hampir menjual seluruh tahap pertama Singosari dan sebentar lagi kami akan masuk tahap kedua. Ini akan jadi andalan kami pada semester pertama tahun ini," ujarnya.

Untuk tahap kedua pengembangan Singosari itu, lanjut dia, rumah dua lantai tersebut dipasarkan mulai Rp490 jutaan hingga Rp700 juta. Sementara untuk hunian sekelas dan setipe Darmawangsa sudah mencapai Rp800 juta hingga Rp1 miliar. Dia optimistis penjualan pada 2018 ini akan terus tumbuh, karena permintaan produk hunian, khususnya rumah dua lantai di Jakarta dan Bekasi masih tinggi.

Data Kompas.com tahun lalu, potensi hunian di Bekasi memang tercatat masih tinggi. Baca Di Bekasi, Rumah Lebih Laku Ketimbang Apartemen. Meskipun apartemen kian menjamur di Bekasi, ada lokasi tertentu di mana rumah tapak (landed house) masih jadi incaran utama. Penyebabnya, lahan kosong dengan harga murah di Bekasi masih mudah ditemui dibandingkan di Jakarta.

Dengan demikian, menurut Member Broker Centery21 Anothy Hoo, konsumen memiliki pilihan untuk membeli atau membangun rumah dibandingkan apartemen.

"Kalau lahan masih luas sekali, seperti Bekasi, landed house lebih laku daripada apartemen," ujar Anthony kepada Kompas.com, di Kota Harapan Indah, Bekasi, Senin (9/3/2015).

Anthony menuturkan, meski nilai properti tidak pernah turun, bangunan apartemen bisa mengalami depresiasi tinggi. Sementara kelebihan rumah tapak adalah para penghuni terbiasa menyisakan tanah di belakang rumah.

Menurut dia, tanah tidak akan pernah mengalami depresiasi. Karena itulah rumah tapak lebih diminati.

Berdasarkan catatan Cushman and Wakefield Indonesia, Bekasi berkontribusi besar terhadap total penjualan rumah selama semester II tahun 2014. Bersama Tangerang, Bogor, dan Depok, kawasan ini mencetak transaksi sekitar Rp 8,3 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com