Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspat Lajang Penyebab Pasar Apartemen Sewa Tertekan?

Kompas.com - 11/01/2018, 20:17 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Permintaan di pasar apartemen sewa, sebagian besar masih didorong oleh ekspatriat sepanjang 2017. Hal ini, ditandai dengan semakin tingginya jumlah eksekutif muda Asia dalam posisi manajerial di perusahaan mereka.

Pada kuartal 4-2017, tingkat hunian rata-rata untuk sewa apartemen di Jakarta relatif sama dengan triwulan sebelumnya, tinggal di 71,2 persen.

"Meski kondisi suram di sektor industri minyak dan gas, ada industri atau sektor lain, sektor yang masih berkembang termasuk perbankan, staf kedutaan, layanan keuangan," ujar Senior Associate Director Colliers Internasional Ferry Salanto saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/1/2018).

Ferry juga mengatakan, ada potensi permintaan dari proyek infrastruktur besar yang sedang berlangsung.

Proyek ini meliputi pembangunan Jakarta Mass Rapid Transit (MRT), Kereta Api High-Speed Bandung-Bandung serta terkait Asian Games, seperti peremajaan dan peremajaan tempat olahraga dan stadion.

Ia mengharapkan, calon ekspatriat mencari akomodasi rumah dari sektor-sektor tersebut.

Selain itu, target pasar ekspat lainnya adalah di bidang e-commerce, teknologi informasi, dan sektor industri teknologi lainnya yang akan menjadi pasar berikutnya dalam jangka panjang.

Perusahaan multinasional pangkas anggaran

Meski demikian, sesuai dengan kebijakan batasan anggaran yang ditetapkan oleh perusahaan multinasional, profil pekerja ekspatriat mulai bergeser.

Sebelumnya, para pekerja yang datang ke sini sebagai keluarga, sekarang perusahaan lebih mengutamakan untuk mengirim pekerja lajang atau pasangan tanpa anak-anak.

Dengan demikian, Ferry melihat, tarif sewa akan tetap stagnan dalam waktu dekat, satu sampai dua tahun ke depan.

"Kami mengantisipasi tarif sewa untuk terus menghadapi tekanan, dengan unit yang lebih besar selama periode tersebut," sebut Ferry.

Ia melanjutkan, pemilik apartemen strata-title individual yang menawarkan unit mereka untuk disewakan, harus menekan harga sewa lebih jauh dari yang direncanakan karena permintaan sewa dari ekspatriat masih lemah.

Ke depannya, tenaga kerja ekspat di masa depan diprediksi semakin berkurang. Hal ini disebabkan kontrol dari Kementerian Tenaga Kerja yang lebih ketat dalam mempekerjakan orang asing.

Pemerintah cenderung lebih mendorong perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja lokal lndonesia.

Pengawasan permohonan izin kerja untuk orang asing juga diproyeksikan akan lebih ketat dibandingkan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com