Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Di NTT Cukup 7 Bendungan Dulu, Embung yang Ditambah

Kompas.com - 10/01/2018, 12:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KompasProperti - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku, sering ditelepon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya yang meminta tambahan bendungan di wilayahnya.

Padahal, kata Jokowi, saat ini Provinsi NTT telah memiliki tujuh bendungan besar yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di provinsi yang berbasis kepulauan itu.

"Meski sudah ada tujuh bendungan, Pak Gubernur minta lagi dua dan saya bilang stop sudah. Nanti tambah yang embung embung saja lah boleh," kata Jokowi saat meresmikan Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Selasa (9/1/2017).

Jokowi beralasan, pembangunan waduk atau bedungan besar memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Sudah triliunan rupiah yang dialokasikan pemerintah pusat untuk membangun tujuh bendungan di provinsi itu.

"Cukup tujuh bendungan dulu dan akan kita lihat ada penambahan produksi di sini atau tidak. Misalnya produksi padi atau jagung naik atau tidak, atau untuk listriknya apakah berjalan dengan baik atau tidak," ucap Jokowi.

Presiden menambahkan, kondisi alam NTT sangat kering. Sementara, rentang waktu musim hujan yang sangat singkat. Untuk itu pembangunan bendungan atau embung diperlukan untuk memastikan kebutuhan air terjaga.

Adapun tujuh bendungan yang ada di NTT yakni Raknamo (Kabupaten Kupang), Rotiklot (Kabupaten Belu), Napungete (Kabupaten Sikka), Temef (Kabupaten Timor Tengah Selatan), Mbay (Kabupaten Nagekeo), Kolhua (Kota Kupang), dan Manikin (Kabupaten Kupang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau