KompasProperti – Sekitar empat dekade, Gregory dan Diane Kechejian telah membantu ribuan pembeli mengatakan “Selamat ulang tahun”,”Selamat Berbahagia”,”Jadilah Valentine saya”, dan lain sebagainya.
Melalui toko kartu Gregory’s Hallmark di Paramus Park Mall, Amerika Serikat, mereka telah menjadi bagian dari perjalanan hidup insan manusia lainnya.
Namun, mereka berdua kini mesti mencari kata-kata terbaik untuk mengucapkan selamat tinggal.
Sinyalemen gulung tikar mulai terasa pada toko yang beroperasi sejak 1974 tersebut. Mereka mesti mengosongkan gerai pada akhir Januari 2018 mendatang.
Gregory's Hallmark adalah sisa masa lalu kejayaan pusat belanja Paramus Park. Saban hari, mal itu cukup sibuk dengan lalu lintas pengunjung yang ingin membeli kartu ucapan.
Sebelum era disrupsi digital, kartu memang menjadi sarana utama dalam mengekspresikan sesuatu pada orang lain. Masa jayanya adalah sekitar 1990-an silam.
Toko Hallmark di Paramus Park menjadi cabang berkinerja terbaik di New Jersey dan pernah meraih penjualan hingga 2 juta dollar AS dalam setahun.
Kini, situasinya telah jauh berubah. Masyarakat dapat dengan mudah berkirim pesan melalui gawai pintarnya. Tak lagi menyisakan ruang bagi toko kartu untuk berkembang. Bisnis kartu perlahan meredup, pundi-pundi ikut lenyap.
Demikian pula, Paramus Park tak lagi menggeliat seperti dahulu. Mal berangsur-angsur ditinggalkan, temaram oleh pesona bisnis daring.
Baca juga: Kala Mal Jadi "Kotak Hampa Raksasa" Pasca Luluh Lantaknya Bisnis Ritel
Sebelum tutupnya toko Hallmark, mal itu juga sudah ditinggal pergi peritel serba ada Sears. Rencana renovasi pusat belanja itu pun terkatung-katung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.