Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutama Karya Utang Rp 8,07 Triliun Garap Tol Bakauheni-Terbanggi Besar

Kompas.com - 27/12/2017, 16:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Proyek jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar yang menjadi ruas prioritas dari Trans-Sumatera akhirnya mendapatkan pinjaman. Dibutuhkan investasi sebesar Rp 16,7 triliun untuk menggarap jalan tol sepanjang 140 kilometer ini.

Pinjaman diterima PT Hutama Karya (Persero), selaku pengembang jalan Trans-Sumatera, sebesar Rp 8,07 triliun. Pinjaman itu berasal dari kredit sindikasi tujuh perbankan yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Maybank Indonesia, Bank ICBC Indonesia, dan Bank Permata.

“Skema pemenuhannya melalui equity sebesar Rp 8,7 triliun dan loan sebesar Rp 8 triliun,” kata Direktur Utama PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra, usai penandatanganan kerja sama di Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Penandatanganan itu dilangsungkan di Hotel Four Seasons antara PT Hutama Karya dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Dalam acara tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Rini M Soemarno turut menyaksikannya.

Untuk porsi ekuiti, Putra menjelaskan, berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan penjualan surat hutang korporasi. Pada 2015 dan 2016 lalu, HO menerima PMN sebesar Rp 5,6 triliun.

Dari jumlah tersebut, Rp 2,2 triliun digunakan untuk konstruksi Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar. Sisanya, Rp 2 triliun untuk Jalan Tol Palembang-Indralaya dan Rp 1 Triliun untuk Jalan Tol Medan-Binjai.

“Kemudian di akhir tahun 2016 hingga 2017, kita secara bertahap menerbitkan surat utang dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 6,5 triliun, sehingga total equity untuk proyek ini sudah close di angka Rp 8,7 triliun,” ujarnya.

Dengan dipenuhinya porsi ekuiti, ia menambahkan, selanjutnya porsi loan dipenuhi dari sindikasi tujuh perbankan bersama PT SMI sebagai pemberi fasilitas cash deficiency support (CDS).

Nantinya, PT SMI akan menyediakan standby loan untuk menjamin terbayarkannya kewajiban HK kepada sindikasi perbankan. PT SMI sendiri telah mengalokasikan dana sebesar Rp 7,5 triliun untuk fasilitas CDS ini.

“Pada awal-awal masa operasi, pendapatan dari Tol Bakauheni-Terbanggi Besar tidak akan sanggup memenuhi pengeluaran untuk operation and maintenance tol serta kewajiban pengembalian kredit. Karena itu kami didukung PT DMI melalui fasilitas CDS,” kata Direktur Keuangan HK Anis Anjayani.

Adapun tenor dari PT SMI yaitu 25 tahun dengan grace period 15 tahun. Sementara grace period dari sindikasi perbankan yakni selama tujuh tahun dengan tenor selama 15 tahun.

Untuk diketahui, jalan tol yang menjadi salah satu dari 24 ruas jalan tol Trans-Sumatera ini, mulai dibangun sejak 2015.

Jalan tol sepanjang 140 kilometer ini terbagi menjadi sembilan seksi yang semuanya ditargetkan rampung pada 2019.

Seksi I Pelabuhan Bakauheni-Bakauheni Selatan dan Seksi V Lematang-Kotabaru sudah selesai dan siap beroperasi dalam waktu dekat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau