Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Hotel Bintang Empat di Pantai Kuta Dianggap Menarik

Kompas.com - 29/11/2017, 18:59 WIB

Jakarta, KompasProperti - Lokasi dekat pantai seperti Pantai Kuta sangat karakteristik untuk berinvestasi di sektor bisnis hotel bintang empat. Kuta merupakan kawasan pantai wisata paling ramai.

Marketing Consultant Grand Orange Kuta Beach Hotel Bali, Ratdi Gunawan, mengatakan hampir semua wisatawan, baik mancanegara maupun domestik dari 34 provinsi di Indonesia kerap memilih kawasan pantai ini untuk berwisata.

"Itu tidak mengherankan, karena di sepanjang Kuta banyak hotel bintang empat yang harga kamar hotelnya per malam dapat mencapai Rp 1 juta, sebab di kawasan ini mudah dijumpai retail mal dan tempat hiburan sehingga tak heran kalau Kuta menjadi kawasan paling diburu wisatawan," ujar Ratdi, Selasa (28/11/2017).

Untuk itulah, lanjut Ratdi, setelah sukses dengan proyek pantai Pandawa Grand Orange, Ratdi kini mulai memasarkan Grand Orange Kuta Beach Hotel. Menurut dia, ini merupakan bagian dari upayanya mengembangkan sayap di bidang hospitality, khususnya di Bali.

Mengandalkan keramaian wisatawan di Pantai Kuta, Ratdi melanjutkan, harga perdana yang ditawarkan saat ini per lot Grand Orange Kuta mencapai Rp 298 juta. Dia menilai sebagai alternatif investasi, tingkat okupansi hotel bintang akan tinggi ketika beroperasional sehingga menghasilkan room rate atau nilai sewa yang tinggi.

Sampai saat ini, lanjut Ratdi, pariwisata adalah penggerak utama perekonomi Bali. BPS mencatat, selama periode Januari - Agustus 2017 jumlah wisatawan mancanegara yang mendatangi Bali tercatat 4 juta orang atau naik  25,4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai 3,9 juta orang.

Grand Orange Kuta Beach Hotel berusaha menangkap potensi investasi hotel bintang empat dari keramaian wisatawan di Pantai Kuta.Dok Grand Orange Bali Grand Orange Kuta Beach Hotel berusaha menangkap potensi investasi hotel bintang empat dari keramaian wisatawan di Pantai Kuta.
Dari jumlah tersebut, wisatawan asal China masih menduduki peringkat pertama, yakni 1,05 juta orang atau 58,69 persen dari total wisman yang berkunjung ke Bali. Jumlah itu jauh melampaui kontribusi Australia yang hanya 743.860 orang.

Dengan kondisi itu, menurut Ratdi, potensi okupansi hotel di Pantai Kuta akan menjanjikan nilai investasi tinggi. Karena, lanjut dia, okupansi tinggi akan menghasilkan harga kamar (room rate) hotel yang juga tinggi.

"Otomatis nilai sewa atau ROI (return of investment) juga tinggi sehingga balik modalnya akan cepat," kata Ratdi.

Namun, Ratdi mengakui, selama dua pekan ini kondisi pariwisata Bali terganggu akibat letusan Gunung Agung. Terhitung sejak Senin (28/11/2017) kemarin puluhan penerbangan di Bandara Soekarno Hatta dibatalkan. Ada setidaknya 94 penerbangan dari Jakarta menuju Bali dan beberapa penerbangan yang membutuhkan transit di Bandara Internasional Ngurah Rai dibatalkan.

Penerbangan menuju Bali dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri juga lumpuh akibat ditutupnya Bandara Ngurah Rai sampai Rabu (29/11/2017) pagi tadi.

Ratdi berharap aktivitas erupsi Gunung Agung meredup dan aktivitas ekonomi kembali berlanjut seperti biasa di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com