JAKARTA, KompasProperti - Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) merupakan salah satu program pembangunan kawasan dari pinggiran.
Tujuan pengembangan PLBN adalah untuk mengangkat harkat Bangsa Indonesia, terutama di daaerah-daerah perbatasan. PLBN juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
Namun pada kenyataannya, hingga saat ini beberapa PLBN yang sudah dibangun dengan megah tersebut belum dapat berfungsi seperti yang diharapkan.
"Kawasan PLBN ini harus dicari peluang mau jadi apa itu. Sayang kalau hanya jadi mal, tapi tidak menghela ekonomi daerah," ujar Kepala Bidang Kajian Kebijakan dan Kerja Sama Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Penerapan Teknologi (Puslitbang KPT), FX Hermawan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Selama ini, menurut penelitian tim dari Puslitbang KPT, kondisi 3 PLBN yaitu di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT); Entikong, Kalimantan Barat; dan Sebatik, Kalimantan Utara, terdapat persoalan perbedaan ideologi ekonomi antara komersial dan lokal.
Namun, PLBN yang dibangun tidak diperuntukkan untuk menopang karet dan lada.
"Justru yang berkembang sarana komersial umum dan ritel secara bisnis. Jadi kurang ada hubungannya," jelas Hermawan.
Ia menambahkan, PLBN Motaain di Belu juga tidak memiliki keterhubungan dengan ekonomi lokal.
Pasalnya, masyarakat banyak yang beternak babi dan sapi serta menanam jagung. Sementara PLBN itu menopang kegitan komersial dan ritel.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan