Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang: Ultah ke-100 Tahun, Indonesia Jadi Negara Maju

Kompas.com - 08/11/2017, 14:55 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan tepat hari ulang tahun atau perayaan kemerdekaan ke-100, Indonesia telah menjadi negara maju.

Untuk mendukung itu, infrastruktur bakal tetap menjadi tulang punggung Indonesia hingga beberapa tahun akan datang.

Hal itu disampaikannya dalam sambutan sebelum membuka Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (8/11/2017).

"Infrastruktur tetap jadi backbone Indonesia sampai beberapa tahun ke depan karena pertama Indonesia belum jadi negara maju. Dari segi income per kapita masih masuk menengah ke bawah, tetapi kondisi ini enggak akan berlaku selamanya," papar Bambang.

Menurut Bambang, pada 2045 Indonesia bisa menjadi negara maju dengan syarat pendapatan per kapita penduduknya masuk dalam kategori tinggi.

Hal itu bisa terjadi apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa konsisten pada angka 5 persen setiap tahunnya hingga 2045 mendatang.

"Kalau konsisten mempertahankan itu maka Indonesia akan naik kelas jadi negara dengan high income pada 2038 dan bisa dikategorikan negara maju dengan pendapatan per kapita mendekati 20 ribu dollar AS," jelas Bambang.

Namun, Bambang menegaskan bahwa mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen setiap tahunnya bukanlah hal mudah.

Pasalnya, terdapat tantangan baik secara global maupun domestik yang bisa menurunkan angka tersebut.

Bambang menunjukkan data bahwa potensial GDP sejak 2011 hingga 2015 yang berjumlah enam hingga tujuh persen ada tendensi menurun hingga lima persen.

Data tersebut dianggap Bambang memengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Artinya kalau mengikuti bisnis as usual akan susah mempertahankan lima persen pertumbuhan ekonomi itu.

"Harus ada upaya lebih tentunya berupa reformasi sektoral yang membutuhkan banyak aspek seperti peningkatan SDM, pemanfaatan teknologi, menghidupkan manufaktur dan perbaikan logistik serta satu lagi yang bisa berdampak besar yakni pembangunan infrastruktur," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com