Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pribumi" Anies Baswedan dan Kekhawatiran Pelaku Bisnis Properti 2018

Kompas.com - 25/10/2017, 20:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pernyataan politik yang dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyinggung kata 'pribumi', Senin (16/10/2017) lalu, dianggap menjadi sinyal memanasnya konstelasi politik pada tahun depan.

Kondisi tersebut tentu dikhawatirkan bakal berdampak pada perekonomian dalam negeri. Terutama, dalam hal investasi di sektor properti.

Menurut Pengamat Ekonomi dari Unika Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko, kondisi perekonomian Tanah Air sangat bergantung pada stabilitas harga komoditas dan kondisi perekonomian global.

Beberapa waktu terakhir, perekonomian global sempat mengalami resesi. Meski kini sudah mulai bangkit, namun pertumbuhannya diprediksi berjalan lambat.

Pertumbuhan ekonomi global yang cenderung stagnan ini, tentu akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Kendati tahun depan diperkirakan perekonomian Indonesia akan membaik, namun sulit dipastikan akan mencapai target yang ditentukan pemerintah.

"Tapi kalau stagnasi ekonomi kita ini bercampur dinamikan politik yang tidak terkendali, nah itu dampaknya bisa (buruk). Yang harusnya bisa membuat kita bisa lebih baik, tapi terhambat. Yang saya duga, dan kita semua duga, 2019 ini akan sangat tough (sulit)," kata dia saat diskusi Rumah.com Property Outlook 2018 di Jakarta.

Bahkan, sulitnya menjaga stabilitas politik dalam negeri pada tahun depan, menurut Agustinus, sudah dapat dirasakan sejak saat ini. Terutama, setelah Anies menyinggung kata tersebut.

"Mungkin ya. Kick off nih, pertarungan 2019 sudah dimulai. Itu saya khawatir dinamika politik akan mengganggu dinamika ekonomi," ujarnya.

Seperti diketahui, tak kurang dari 171 daerah bakal melaksanakan Pilkada serentak 2018. Dari jumlah tersebut, 17 diantaranya merupakan pilkada provinsi, 39 pilkada kota, dan 115 pilkada kabupaten.

Selain itu, mulai pertengahan tahun 2018, diperkirakan konstelasi politik jelang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 bakal dimulai.

Ilustrasi apartemenLTF Ilustrasi apartemen

Komersial Khawatir

Kekhawatiran atas kondisi politik yang kurang stabil cukup dirasakan pengembang. Terutama, bagi mereka yang bergerak di bidang industri properti menengah ke atas atau komersial.

Sekretaris Perseroan sekaligus Head of Corporate Social Responsibility PT Intiland Development Tbk, Theresia Rustandi mengungkapkan hal itu saat berbincang dengan KompasProperti, Selasa (24/10/2017).

Sejumlah aksi massa yang turun ke jalan jelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta, sebut dia, cukup mempengaruhi kondisi penjualan properti Tanah Air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com