JAKARTA, KompasProperti - Tepat pada hari ini, Jumat (20/10/2017), Presiden Joko Widodo (secara resmi telah memimpin Indonesia selama tiga tahun.
Selama itu pula, pria yang akrab disapa Jokowi itu blusukan untuk melihat secara langsung kondisi di daerah, mulai dari Aceh hingga Papua serta dari Nusa Tenggara Timur sampai Pulau Miangas.
Lewat tulisan resmi di akun Facebooknya, Jokowi mengungkapkan alasannya blusukan ke seluruh wilayah Tanah Air.
Sembilan hari setelah dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2014, Jokowi menyambangi Kabupaten Karo di Sumatera Selatan. Sampai saat ini sudah 520 acara yang disambanginya selama 1.095 hari menjadi Presiden.
"Apa yang saya inginkan dari blusukan ke seluruh pelosok negeri?," tulis Presiden dalam akun Facebooknya.
Jokowi mengungkapkan, alasannya rajin blusukan yaitu ingin memastikan sekaligus mengontrol jalannya proyek-proyek strategis nasional yang dijalankan di daerah, sekaligus mencari solusi bila terjadi hambatan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, pemerintah gencar membangun infrastruktur guna mengejar ketertinggalan pembangunan dan meningkatkan daya saing dari negara lain.
"Anggaran untuk infrastruktur ini telah ditingkatkan pemerintah dari Rp 177 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 401 triliun pada tahun 2017," tulis Jokowi.
Setidaknya, tujuh pos lintas batas negara (PLBN) yang layak telah dirampungkan pembangunannya. Ketujuh PLBN itu berada di sepanjang perbatasan negara tetangga, seperti Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste.
Selain itu, dalam tiga tahun terakhir, pemerintah juga terus menggenjot pekerjaan jalan tol. Kini, jalan tol Indonesia telah bertambah panjangya yaitu 300 kilometer dari semulai 780 kilometer menjadi 1.080 kilometer.
Keberadaan jalan tol dinilai sangat penting, guna mempermudah konektivitas antardaerah dan juga memperlancar arus barang dan logistik.
"Saya menargetkan, jalan tol di Indonesia bertambah 1.800 kilometer dalam periode 2015-2019. Saat itu, Sumatera dan Jawa serta sebagian Kalimantan telah terhubungkan jalan bebas hambatan dari ujung ke ujung," tegas Jokowi.
Di samping tol, pembangunan jalan nasional di berbagai lokasi juga menjadi perhatian Jokowi. Hingga kini, sudah 2.623 kilometer, termasuk jalan-jalan di perbatasan, Trans Papua, Kalimantan dan NTT yang dibangun.
Adapun, untuk jembatan yang dibangun hingga Oktober 2017 telah mencapai 25.149 meter.
"Kita juga membangun pelabuhan, mulai dari Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Kuala Tanjung di Sumatra Utara, dan Makassar New Port di Sulawesi Selatan, serta pelabuhan-pelabuhan kecil di berbagai pulau. Tahun depan akan dimulai pembangunan pelabuhan di Sorong, Papua," kata dia.
Sebagai negara kepulauan, Jokowi menambahkan, tidak semua pulau di Indonesia dapat terjangkau dengan kapal. Oleh karena itu, di pulau-pulau kecil yang ada penduduknya seperti Natuna dan Miangas, dibangun bandara. Setidaknya, ada tujuh bandara baru yang dibangun dan 439 bandara lama yang telah dibenahi.
"Tahun 2017 ini, pemerintah juga menyelesaikan pembangunan 33 waduk dari 49 yang direncanakan," sebutnya.
Dalam tulisannya, Jokowi juga menyinggung soal bantuan sosial yang diberikan pemerintah selama ini. Tak kurang dari 1.286.395 lembar Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang telah dibagikan secara langsung. Namun dari sisi jumlah, sampai Oktober 2017 sudah 182 juta penduduk Indonesia yang menerima KIS.
Selain itu, Jokowi mengaku, juga telah membagikan 46.336 lembar Kartu Indonesia Pintar (KIP) secara langsung. Namun dari akumulasi, lebih dari 8 juta KIP yang telah dibagikan kepada siswa-siswa sekolah.
"Mengapa bantuan sosial nontunai ini begitu penting? Karena ini investasi sumber daya manusia, bagian dari persiapan kita menghadapi bonus demografi di tahun 2025-2030. Pada periode itu diperkirakan penduduk usia produktif Indonesia paling besar," kata dia.
Setidaknya dari 126 juta bidang tanah, baru 46 juta bidang diantaranya yang bersertifikat. Jokowi menyatakan, pembagian sertifikat tanah merupakan hal yang sangat penting.
Pasalnya, sering kali masyarakat kalah saat terjadi sengketa tanah, baik itu antara orang dengan orang, orang dengan perusahaan, maupun orang dengan pemerintah.
"Begitulah. Tiga tahun sebagai Presiden Republik Indonesia, tiga tahun pula saya blusukan ke seluruh Indonesia," kata mantan Wali Kota Solo itu.
"Tak semua pembangunan itu dapat saya sampaikan satu per satu. Perjalanan kita tentu masih jauh mengingat negara ini sungguh besar dalam arti sebenar-benarnya," lanjut Jokowi.
Di akhir tulisannya, Jokowi mengajak agar masyarakat dapat saling menghargai keberagaman. Sebagai negara yang dihuni 255 juta penduduk, Indonesia terdiri atas 714 suku bangsa yang berbicara dalam lebih 1.100 bahasa.
Keberagaman tersebut dipersatukan dalam Pancasila, sebagaimana semboyan yang terdapat di bawah Burung Garuda, Bineka Tunggal Ika.
Jokowi pun mengajak agar masyarakat turut membantu pemerintah dalam mencapai target pembangunan serta menjaga keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ia berharap, agar Indonesia kelak dapat bersaing, serta berdiri sama tegak dan sejajar dengan negara lain yang lebih maju.
"Terima kasih, semoga Allah SWT meridhai segenap kerja kita bersama," tutup Jokowi.