Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aspal Plastik Bakal Diuji Coba di Makassar dan Tol Tangerang-Merak

Kompas.com - 19/10/2017, 07:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis

 

JAKARTA, KompasProperti - Uji coba penggunnaan sampah plastik sebagai campuran aspal bakal kembali dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kali ini, uji coba dilakukan di jalan nasional di Makassar pada 23-24 Oktober dan rest area Jalan Tol Tangerang-Merak pada November 2017.

Kepala Bada Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan, sejauh ini uji coba sampah plastik sebagai bahan campuran aspal cukup baik.

"Dari segi kualitas, aspal plastik sudah teruji. Ujicoba sudah dilakukan di Bali dan Bekasi namun hanya dilakukan penghamparan," kata Danis di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Selasa (17/10/2017).

Untuk uji coba kali ini, Kementerian PUPR inigin melihat bagaimana proses pencampuran sampah plastik tersebut. Ia pun berharap, penggunaan sampah plastik sebagai bahan campuran aspal dapat mengurangi jumlah limbah plastik.

Sekadar informasi, dibutuhkan sekitar tiga ton plastik untuk mengaspal jalan sepanjang 1 kilometer.

Adapun panjang jalan nasional mencapai 47.000 kilometer. Artinya, diperlukan limbah plastik sebanyak 140.000 ton yang kemudian dicacah menjadi plastik ukuran 5 milimeter.

Siapkan pelatihan

Sementara itu, pengaplikasian sampah plastik sebagai bahan campuran aspal untuk melapisi seluruh jalan nasional, belum bisa dilaksanakan secara masif pada tahun ini.

Danis beralasan, kontrak kerja pengerjaan jalan pada tahun berjalan masih menggunakan aspal biasa. Di samping, belum banyak pemasok aspal plastik campuran yang digunakan sebagai untuk menjalankan proyek ini.

Namun, Danis menyatakan, Kementerian PUPR siap mendukung masyarakat yang ingin menjalankan usaha kecil, mikro dan menengah untuk memproduksi aspal campuran ini.

"Pemerintah siap memberikan pelatihan dan memberikan hibah mesin pengolahnya sebagai stimulan kepada masyarakat yang tertarik," kata dia.

Ia menambahkan, selain dapat mengurangi limbah plastik yang ada di lingkungan, pengolahan limbah plastik ini juga dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Lebih baik

Untuk pemeliharaan jalan, komposisi limbah plastik yang digunakan sebagai campuran aspal yaitu enam persen. Dari hasil uji laboratorium Pusat Litbang Jalan Kementerian PUPR, diketahui bahwa nilai stabilitas Marshall 40 persen dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran aspal panas standar.

Ketika dihampar sebagai aspal panas, hasil pengukuran suhu menunjukkan angka 150-180 derajat celcius. Artinya, plastik tidak terdegradasi dan masih jauh dari batas degradasi sampah yaitu 250-280 derajat Celcius atau suhu dimana plastik mengeluarkan racun.

Selain itu, ia mengatakan, penggunaan limbah plastik sebagai bahan campuran tidak akan mengurangi kualitas jalan. Bahkan, diyakini dapat menambah kerekatan jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Berita
[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

Berita
Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com