JAKARTA, KompasProperti - Pemerintah menargetkan pembangunan Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) di Sumatera Selatan rampung sepenuhnya tahun 2018.
Saat ini, baru Seksi I ruas Palembang-Pamulutan sepanjang 7,8 kilometer yang telah selesai dan diresmikan.
Peresmian dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (12/10/2017). Dalam peresmian itu, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Kemudian, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, serta Dirut PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, untuk Seksi II ruas Pamulutan-KTM (4,9 kilometer) yang sebelumnya sempat mengalami kendala pembebasan lahan, kini sudah mulai konstruksi.
Sedangkan, untuk Seksi III ruas KTM-Simpang Indralaya (9,3 kilometer) telah berjalan sesuai jadwal dan kini telah mencapai 83,14 persen progresnnya.
"Seksi III Tol Palindra sedang dilakukan penyedotan untuk mengurangi kadar air pada tanah rawa sehingga pengerasan tanah dan pengaspalan dapat optimal. Ditargetkan selesai pada Januari 2018," kata Herry dalam keterangan tertulis.
Tol Palindra yang dibangun dengan anggaran Rp 3,3 triliun itu memiliki peran penting dalam menunjang konektivitas arus distribusi serta menurunkan biaya logistik barang dan jasa.
Selain itu, tol ini juga akan mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 yang bakal digelar di dua tempat, yaitu Jakarta dan Palembang.
Di samping Tol Palindra, untuk menunjang pentas olahraga empat tahunan itu, pemerintah juga tengah menggenjot pembangunan ruas tol mulai dari Bakaheuni, Lampung hingga Palembang.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk membangun Tol Palindra cukup besar bila dibandingkan dengan tol lain dengan panjang serupa.
Hal itu diakibatkan pembangunannya yang membutuhkan teknik konstruksi khusus karena lahan didominasi daerah rawa bergambut.
Guna mempercepat proses pembangunan jalan tol tersebut, diterapkan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) untuk mengurangi kadar air dan kadar udara dalam tanah.
"Dibanding tol yg lain, pembangunan Palindra ini membutuhkan biaya yang hampir 1,5 kali lipat lebih besar, karena harus menguruk tanah sedalam 7 meter dan mengurangi kandungan air rawa sebelum dipadatkan tanahnya," kata Jokowi.