Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Mau Buktikan Agung Sedayu Bisa Bikin Properti Berkualitas"

Kompas.com - 13/10/2017, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - "Saya mau buktikan Agung Sedayu bisa bikin properti berkualitas". 

Dengan intonasi tegas, Alexander H Kusuma, putra dari Sugianto Kusuma (Aguan), mengutarakan obsesinya kepada KompasProperti, terkait peran barunya sebagai CEO High Rise Agung Sedayu Group, saat penganugerahan Indonesia Property Awards, Kamis (12/10/2017).

Selama ini, Agung Sedayu Group memang lebih dikenal sebagai pengembang besar yang hanya memproduksi properti kelas menengah dengan jumlah ribuan unit (supply driven).

Dari sekitar 32 proyek yang telah dan sedang dikembangkan, hanya District 8 yang laik dikategorikan sebagai properti premium. Betapa tidak, harga aktual untuk apartemennya saat ini telah bertengger di angka Rp 90 juta per meter persegi.

Selain apartemen, terdapat hotel mewah dengan bendera Langham, apartemen servis yang dikelola Oakwood, dan perkantoran Grade A. 

Dan, District 8 yang menempati area di kawasan bisnis terpadu atau central business district (CBD) Sudirman, Jakarta Pusat, merupakan salah satu pembuktian dari frasa "properti berkualitas" yang dimaksud Alexander.

Mafhum bila kemudian Alexander mengklaim, District 8 berbeda dengan proyek Agung Sedayu Group lainnya. Konsep integrated development  betul-betul terintegrasi dengan properti komersial milik kompatriot lainnya di jantung bisnis ibu kota ini.

Karena itu, Alexander berani mengatakan bahwa proyek senilai lebih kurang Rp 10 triliun ini merupakan properti andalan (flagship property) Agung Sedayu Group. 

Dengan motto "apa yang kami janjikan harus direalisasikan", Alexander berencana membawa Agung Sedayu Group untuk fokus pada pengembangan properti vertikal (high rise). 

Akhir 2018 mendatang, kata dia, Taman Anggrek Residence sebanyak 3.700 unit dan District 8 mulai beroperasi. 

Alexander H KusumaHilda B Alexander/Kompas.com Alexander H Kusuma
Pada tahun yang sama juga, mulai dikembangkan 19 menara apartemen Fatmawati City Center, Sedayu City dengan 20 menara, Menara Jakarta, dan PIK 2 dengan total nilai investasi Rp 15 triliun.

Beberapa di antara proyek tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas akomodasi. Untuk PIK 2, bakal berdiri dua hotel masing-masing berklasifikasi bintang 4 dan 5. Accorhotels digandeng sebagai operatornya dengan membawa bendera Mercure dan Pullman. 

Sementara Menara Jakarta akan terintegrasi dengan hotel bintang empat dari jaringan Hilton International.

"Semuanya sudah teken kontrak," sebut Alexander.

Kendati bisnis properti Indonesia masih lesu, Alexander optimistis proyek-proyek tersebut bakal terserap pasar. Khususnya untuk PIK 2 yang sebagian besar ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah.

"Itu memang affordable housing ya. Kisaran harganya antara Rp 300 juta sampai Rp 400 juta. Anami itu," imbuh Alexander.

Dia menuturkan, segmen menengah ke bawah ini masih kuat dan merupakan penggerak bisnis properti di Indonesia. 

"Dengan ceruk pasar yang masih bergerak ini, saya katakan 2018 atau setahun lagi, properti kita bangkit," tuntas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau