Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

USG Boral Restorasi Rumah Tak Layak Huni di Gresik

Kompas.com - 10/10/2017, 16:30 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KompasProperti - Bantuan perbaikan bagi rumah tak layak huni kembali didapatkan warga Gresik, Jawa Timur. Kali ini, giliran warga Desa Kesambenkulon, Kecamatan Wringinanom, Gresik.

Ada sebanyak lima unit rumah warga Desa Kesambenkulon yang diperbaiki dalam program corporate social responsibility (CSR) USG Boral Indonesia bekerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia.

“Dari data yang kami dapat dari Pemkab Gresik, kecamatan termiskin adalah Wringinanom. Maka dari itu, kemudian kami survei dan ternyata benar, masih banyak rumah tak layak huni di sini,” ujar Senior Manager of Field Operation Habitat for Humanity Indonesia Herbet Barimbing, Selasa (10/10/2017).

Selama kurang dari empat minggu, tim yang terlibat dalam program tersebut berusaha untuk merestorasi lima unit rumah warga yang awalnya berlantai tanah, berdinding triplek, dan bocor saat hujan turun.

Mereka membangun rumah-rumah tersebut menjadi lebih layak huni dan nyaman untuk ditinggali, bersama dengan keluarga masing-masing.

Camat Wringinanom Darman membanarkan, untuk saat ini wilayahnya termiskin di antara kecamatan lain yang ada di Gresik.

"Tercatat ada sekitar 5.235 jiwa yang masih kurang beruntung. Dan khusus di Desa Kesambenkulon, masih ada sebanyak 325 rumah tak layak huni,” sahut Darman.

Rumah milik Kaseni sebelum selesai direstorasi menjadi layak huni.KOMPAS.com / Hamzah Rumah milik Kaseni sebelum selesai direstorasi menjadi layak huni.
Sementara itu, Product and Strategy Manager USG Boral Indonesia Raden Krisma Hadianto mengatakan, dipilihnya Gresik dalam program ini lantaran awal kali pabrik USG Boral berdiri di Indonesia berada di Gresik.

Selain itu, sesuai data dan survei, Kecamatan Wringinanom memang masih memerlukan bantuan pengadaan rumah layak huni.

“Untuk saat ini memang baru lima unit yang bisa kami lakukan, semoga saja pada tahun-tahun berikutnya ada program serupa di sini. Karena selain Gresik, kami juga sempat melakukan hal yang sama di Medan, Surabaya, dan Jakarta,” tutur Krisma.

Hanya, ketika disinggung mengenai besaran investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk program restorasi rumah tak layak huni kali ini, Krisma tak bersedia mengungkapkannya.

“Tujuan utama kami memang untuk membantu warga yang membutuhkan, syukur-syukur bisa memberikan manfaat bagi yang membutuhkan. Selain juga, untuk mengenalkan produk baru kami, sistem durock dan papan heatstop,” jelasnya.

Sistem durock digunakan pada eksterior bangunan, dengan dilengkapi papan heatstop yang diaplikasikan pada bagian interior.

Dengan applikasi keduanya, pengerjaan restorasi kelima rumah tak layak huni tersebut diklaim mudah dan cepat.

“Sistem durock sendiri adalah jawaban dari USG Boral Indonesia, atas permasalahan yang ditemui pada saat membangun. Karena lebih ringan, aplikasi lebih cepat, konstruksi cepat kering, tahan lama, dan ramah lingkungan,” papar Krisma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com