Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Berjalan Kaki Tidak Membosankan, Trotoar Harus Menarik

Kompas.com - 09/10/2017, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Dari berbagai jenis moda transportasi seperti bus dan kereta, moda perjalanan berjalan kaki merupakan yang paling alami, sehat, bersih, efisien, dan terjangkau.

Mengembalikan atau mempertahankan moda perjalanan jarak pendek ini sangat penting terutama untuk tercapainya transit oriented development (TOD) yang inklusif.

Menurut arsitek dari konsultan BuroHappold Engineering Michael King, salah upaya yang dapat mendorong masyarakat berjalan kaki adalah memperindah jalur pejalan kaki atau trotoar.

"Kalau Anda sedang berjalan, kemudian melihat ada gedung yang tertutup, ada lahan parkir, itu tidak aktif. Tapi bandingkan saat Anda berjalan-jalan di dalam sebuah mal," ujar King dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, begitu pula jika di jalur pejalan kaki terdapat beberapa toko, restoran atau ruko yang memiliki visual menarik.

Hal ini akan membuat seseorang tidak hanya berjalan kaki, tetapi juga melihat-lihat sehingga tidak bosan. Jika jalur membosankan, tidak akan ada yang tertarik untuk berjalan kaki.

"Di kota saya (New York), banyak orang berjalan kaki sangat panjang sambil melihat-lihat. Saya dan teman saya pernah berjalan kaki sampai 3 kilometer, tidak melelahkan," jelas King.

Berdasarkan pengalamannya, ia senang berjalan kaki karena banyak orang melakukannya. Dengan demikian, ia bisa sekaligus bercengkrama bersama orang-orang.

King juga mengaku saat berjalan kaki, bisa bertemu dengan banyak teman dan orang-orang yang ia kenal.

"Berjalan kaki bisa jadi menarik, aman dan produktif ketika trotoar ramai, terhias, dan terisi dengan berbagai kegiatan dan media interaksi," sebut King.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com