Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PK Ojong–Jakob Oetama Tower Ikuti Kontes Gedung Hemat Energi

Kompas.com - 27/09/2017, 17:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

TANGERANG, KompasProperti - Dinamakan PK Ojong–Jakob Oetama Tower, gedung baru Universitas Multimedia Nusantara (UMN) ini, memiliki sejumlah keunggulan.

Salah satunya yang menonjol adalah konsel desain pasif sehingga mampu meminimalkan pemakaian energi selama gedung beroperasi.

Berdasarkan hal tersebut, gedung ini akan diikutsertakan dalam ajang penghargaan seperti gedung UMN sebelumnya.

"Awalnya ikut di tingkat nasional Pekan Efisiensi Energi Nasional yang diadakan ESDM (Kementerian Energi, Sumber Daya, dan Mineral) kalau juara dari situ naik ke tingkat internasional," ujar Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Andrey Andoko kepada KompasProperti, Rabu (27/9/2017).

Ia mengaku optimistis bisa menjuarai ajang penghargaan tersebut mengingat UMN tahun lalu juga dinobatkan sebagai gedung paling paling hemat energi.

Baca: PK Ojong-Jakob Oetama Tower Diresmikan

Fasad kulit ganda merupakan representasi dari desain pasif PK Ojong-Jakob Oetama Tower.Antonius Wisnu Nugroho/Kompas.com Fasad kulit ganda merupakan representasi dari desain pasif PK Ojong-Jakob Oetama Tower.
Gedung New Media Tower Universitas Multimedia Nusantara berhasil menjadi pemenang pertama kategori gedung baru hemat energi dalam ajang Penghargaan Efisiensi Energi Nasional (PEEN) pada 2013 lalu.

Setahun setelah itu, gedung yang sama menyabet juara pertama Energy Efficient Building kategori Tropical Building pada ASEAN Energy Award.

Penerapan passive design mampu mengurangi konsumsi listrik pada gedung secara signifikan.

Seperti gedung New Media, PK Ojong–Jakob Oetama Tower menggunakan double skin facade yang akan mengontrol intesitas cahaya dan panas matahari yang masuk ke dalam ruangan sehingga ruangan cukup terang dan dingin.

Dengan demikian, penggunaan pendingin udara pun bisa dikurangi.

Kesejukan dalam PK Ojong–Jakob Oetama Tower juga didukung dengan sirkulasi udara alam melalui keberadaan roof garden yang berada di beberapa lokasi gedung.

Selain itu, cerobong-cerobong udara yang memanfaatkan perbedaan tekanan udara, membuat basement PK Ojong–Jakob Oetama Tower tidak memerlukan adanya exhaust fan.

Salah satu ruangan di P.K. Ojong–Jakob Oetama Tower Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Gedung ini berkonsep passive design sehingga hemat energi tanpa perlu menggunakan pendingin ruangan. Arimbi Ramadhiani Salah satu ruangan di P.K. Ojong–Jakob Oetama Tower Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Gedung ini berkonsep passive design sehingga hemat energi tanpa perlu menggunakan pendingin ruangan.

Selain menerapkan desain lasif, gedung PK Ojong–Jakob Oetama Tower ini juga menggunakan teknologi terbaru yang memampukannya untuk menekan penggunaan energi secara keseluruhan.

Teknologi tersebut antara lain adalah penggunaan lampu LED dan magnetic chiller. Jika dibandingkan dengan electric chiller yang dipakai oleh New Media Tower, magnetic chiller bisa mengurangi konsumsi energi listrik hingga 30 persen jika diukur dengan beban yang sama. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com