Pasar Properti Sulawesi Selatan Tetap Bergairah

JAKARTA, KompasProperti - Associate Director Ciputra Group Johan Giam mengatakan, pasar properti Sulawesi Selatan, khususnya Makassar dan sekitarnya masih tetap menunjukkan gairah positif, kendati di beberapa wilayah lainnya di Indonesia, masih belum pulih.

Menurut Johan, hal itu ditandai dengan aktivitas transaksi yang terus terjadi di tengah isu menurunnya daya beli.

"Transaksi justru tak pernah berhenti. Khususnya untuk rumah-rumah kelas menengah dan menengah atas," kata Johan kepada KompasProperti, Senin (11/9/2017). 

Dia mencontohkan, klaster Fortuna di CitraLand Celebes. Harga jualnya yang dimulai sekitar Rp 1,4 miliar dalam 13 unit, ludes terjual dalam waktu singkat.

Hal ini memotivasi Ciputra untuk melansir tahap kedua dengan harga di atas Fortuna Tahap pertama.

Menurut Project Manager CitraLand Celebes Engeline Suyanto, para pembeli Fortuna tahap I merupakan end user alias pengguna akhir.

"Ini menarik, karena klaster sebelum-sebelumnya, banyak dibeli investor dengan komposisi seimbang dengan end user," ungkap Engeline.

Hingga saat ini, tambah dia, Ciputra sudah membangun 800 unit rumah di CitraLand Celebes dengan pertumbuhan harga sekitar 15 persen.

Hal serupa terjadi di perumahan CitraGrand Galesong City yang juga dikembangkan Ciputra. Di perumahan ini, sebagian besar masyarakat pembeli adalah end user.

Mereka, kata Project Manager CitraGrand Galesong City, bukan lagi pemburu rumah kelas menengah bawah, melainkan menengah atas.

"Karena kami mulai memosisiskan diri sebagai perumahan kelas menengah atas. Pergeseran positioning ini karena permintaan pasar mengarah ke sana," ujar Ary.

Semester II, imbuh dia, akan dilansir klaster baru dengan patokan harga sekitar Rp 1,7 miliar hingga Rp 2,7 miliar.

Adapun pertumbuhan harga rumah di CitraGrand Galesong City sekitar 10 persen.

Johan menambahkan, sampai Agustus 2017, penjualan CitraGrand Galesong City sudah mencapai 40 persen dari target Rp 80 miliar.

Sementara CitraLand Celebes sudah bertengger di angka 60 persen dari target Rp 100 miliar.

"Pasar Sulawesi Selatan untuk kelas menengah atas memang terus meningkat dalam dua tahun terakhir," tutup Johan.