"Kami memutuskan untuk menjadwal ulang peluncuran (reschedule) apartemen di Tambun dan Cibitung. Kami konsentrasi di perumahan," ungkap Wahyu kepada KompasProperti, Jumat (8/7/2017).
Namun begitu, Wahyu tak bersedia merinci proyek apartemen mana saja yang ditunda peluncurannya oleh Metland.
Yang jelas, tambah dia, daripada kalah bersaing dan hanyut diterjang "banjir" Meikarta, lebih baik mencari waktu yang tepat.
Tak hanya Metalnd, menurut Wahyu, pengembang lain yang punya lahan berdekatan dengan Meikarta juga melakukan aksi wait and see.
Sementara sebagian lainnya yang kadung telah memasarkan apartemen pada semester II tahun ini, terganggu penjualannya.
Belum tiarap
Lepas dari kontroversinya, harus diakui kehadiran Meikarta secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa bisnis properti di Indonesia masih ada, alias belum benar-benar tiarap.
Terbukti, penjualan Meikarta hingga Agustus 2017, telah menembus angka 99.300 unit. Tingkat penjualan ini sangat fantastis di tengah-tengah perlambatan ekonomi.
Kendati pun penjualan ini, diakui Direktur Informasi Publik Meikarta Danang Kemayan Jati hanya sebatas Nomor Urut Pemesanan (NUP), dan belum dihitung sebagai transaksi.
Baca: Penjualan Meikarta Tembus 99.300 Unit
"Ini angin segar buat bisnis properti kita. Semua jadi terstimulasi untuk bangkit dan membangun," kata Wahyu.
Hal senada juga dikatakan Direktur PT Ciputra Development Tbk Artadinata Djangkar. Menurut dia, cara habis-habisan Lippo Cikarang menjual Meikarta, mengundang respons pasar yang sangat besar.
"Di tengah kondisi pasar properti yang belum kuat, peluncuran Meikarta ini memberi sinyal adanya market confidence dari pihak pengembang dan direspons positif oleh pasar," ucap Arta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.