Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Meikarta, Peluncuran Proyek Kompetitor Ditunda

Kompas.com - 09/09/2017, 22:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Siapa tak tahu Meikarta? Proyek raksasa di Cikarang Timur, besutan PT Lippo Cikarang Tbk ini dalam sebulan terakhir memenuhi ruang publik. 

Betapa tidak, meminjam istilah Ketua Ombudsman Alamsyah Saragih, kampanye promosinya dilakukan secara besar-besaran. 

Meikarta memenuhi tiap sudut dan relung kota dalam bentuk baliho, spanduk, standing banner, dan juga materi iklan verbal, visual, serta digital.

Kampanye iklan Meikarta bisa dijumpai di perkantoran-perkantoran, pusat belanja, hotel, bandara, jembatan penyeberangan, kompleks perumahan, pasar modern, bahkan di dalam lift serta mobil dan kendaraan pribadi.

Ujaran "Saya ingin pindah ke Meikarta", menjadi demikian populer di tengah-tengah isu pajak buku Tere Liye dan Rohingya.

Baca: Promosi Meikarta Besar-besaran, Lippo Ingin Dongkrak Ekonomi Nasional

Selain fenomenal, kampanya promosi Meikarta juga memorakporandakan pakem-pakem yang selama ini menghiasai konstelasi bisnis properti di Indonesia.

Dari segi harga, salah satunya. Proyek yang menempati area seluas 500 hektar ini ditawarkan dengan nominal sangat murah yakni Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per meter persegi.

Angka ini, jauh lebih rendah dibanding harga rusunami Perumnas sekalipun.

Baca: Terkoneksi LRT, Apartemen Perumnas Dijual Rp 360 Juta

Bahkan, proyek yang identitasnya diambil dari nama ibunda James Riady (Chairman Lippo Group), ini menyisakan realita kompetisi tak seimbang di kalangan pelaku bisnis properti. 

Beberapa pengembang terpaksa menunda peluncuran proyek apartemen terbarunya, ketimbang harus hanyut ditelan eforia Meikarta.

Direktur PT Metropolitan Land Tbk (Metland) Wahyu Sutistio menuturkan, perseroan saat ini lebih fokus pada pengembangan landed residential (perumahan tapak).

Baca: Meikarta Disebut Tak Berizin, Ini Kata Lippo

Metland juga memutuskan menunda peluncuran apartemen di kawasan yang tak jauh dari pengembangan Meikarta yakni, Tambun dan Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com