Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indahnya Pulau Kera yang Menarik Investor China

Kompas.com - 07/09/2017, 19:43 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KompasProperti - Apakah Anda tahu di mana Pulau Kera? Pasca sejumlah investor China mengunjungi pulau ini dan tertarik membenamkan investasinya, publik pun bertanya-tanya, di mana dan bagaimanakah Pulau Kera ini?

Baca: 28 Investor China Jajaki Pengembangan Resor di Pulau Kera

Pulau Kera, secara administrasi berada di Desa Uiasa, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pulau seluas 43 hektar itu memiliki sejumlah pesona wisata, terutama pasir putih di sepanjang pantainya.

Untuk berkunjung ke pulau yang diapit oleh Pulau Timor dan Pulau Semau, ini bisa diakses dari beberapa titik di Kota Kupang, yakni Pelabuhan Tenau, Pelabuhan Perikanan Oesapa dan Oeba, dengan waktu tempuh antara 1 sampai 2 jam.

Untuk menuju Pulau Kera, pengunjung hanya menggunakan kapal sewaan, karena tidak ada transportasi reguler ke daerah itu.

Sejumlah investor asal China, saat berada di Pantai Pulau Kera, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (7/9/2017)Kompas. com/Sigiranus Marutho Bere Sejumlah investor asal China, saat berada di Pantai Pulau Kera, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (7/9/2017)
Maklum, meski pulau itu dihuni oleh lebih dari 300 orang, namun mereka tidak diakui oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang sebagai warganya. Ini karena sebagian besar warga di Pulau Kera tidak memiliki KTP.

Oleh sebab itulah, Pemkab Kupang tidak membangun fasilitas konektivitas di sana, termasuk dermaga untuk kapal berlabuh.

Praktis, ketika tiba di Pulau Kera, pengunjung harus melepas sepatu atau sandal, ketika turun dari kapal sewaan.

Pasir putih

Perjalanan cukup melelahkan menuju pulau ini akan terbayar dengan indahnya pemandangan pasir putih dan air lautnya yang berwarna hijau toska dengan latar belakang Kota Kupang dari kejauhan.

Keindahan Pulau Kera akan lebih maksimal jika ditata secara baik. Karena itu butuh sejumlah infrastruktur pendukung, sehingga pulau itu akan menjadi magnet buat para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Salah seorang pengunjung Asis Lewokeda mengaku takjub dengan keindahan pulau yang menurutnya masih bersih dan asri itu.

Pulau Kera dengan pemandangan pasir putih dan air laut hijau toska. Pulau ini berada dalam wilayah administrasi Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).Kompas.com/Sigiranus Bere Pulau Kera dengan pemandangan pasir putih dan air laut hijau toska. Pulau ini berada dalam wilayah administrasi Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baginya, Pulau Kera seperti keindahan yang terselubung, mengingat belum banyak wisatawan yang berkunjung, lantaran akses ke pulau itu yang masih sulit dijangkau.

"Pulau itu berkilau bagaikan mutiara di Teluk Kupang, karena ketika panas terik akan terlihat berkilau-kilau. Apalagi alam di pulau itu belum banyak dijamah sehingga kesan alaminya itu lebih terasa," papar Asis.

Dia pun berharap Pemkab Kupang dan investor bisa membangun fasilitas dasar seperti dermaga sehingga akses pengunjung ke sana lebih mudah.

Selanjutnya hal utama lainnya yang harus disiapkan di pulau itu adalah jaringan air bersih, dan listrik serta jaringan telekomunikasi seluler.

"Pulau Kera ini adalah obyek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Saya kira pemerintah bisa memperhatikan itu dan juga investor bisa mengembangkannya secara terpadu," harap Asis.

Pulau Kera didiami oleh 300 jiwa. Kendati memiliki potensi besar menjadi destinasi wisata, namun akses menuju pulau ini amat sulit.Kompas.com/Sigiranus Bere Pulau Kera didiami oleh 300 jiwa. Kendati memiliki potensi besar menjadi destinasi wisata, namun akses menuju pulau ini amat sulit.
Sementara itu CEO Pitoby Group, Bobby Pitoby mengatakan, dari total 43 hektar luas Pulau Kera, akan dibangun resor seluas 25 hektar.

Untuk mengembangkan resor terpadu ini dibutuhkan investasi lumayan besar. Karena itu, pihaknya mengajak investor China untuk berkolaborasi.

"Kami ajak mereka untuk melihat potensi Pulau Kera yang ingin dikembangkan. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 198 miliar sampai Rp 216 miliar," sebut Bobby.

Dia mengungkapkan, Pitoby Group telah merencanakan pembangunan resor ini dengan total dana awal senilai Rp 60 miliar.

Kuota yang disiapkan untuk para investor asal China itu berkisar antara Rp 140 miliar sampai Rp 150 miliar.

Pembangunan resor ini diajdwalkan pada 2017 dan rampung dua tahun kemudian.

"Semua investor China ini tertarik untuk berinvestasi dan selanjutnya kami akan melakukan memorandum of understanding (MoU). Saya tidak akan tunggu untuk membangun, karena tanpa mereka pun tetap akan membangun," kata Bobby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com