Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasio Pembiayaan Sekunder KPR Indonesia Terendah di Asia

Kompas.com - 07/09/2017, 15:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

NUSA DUA, KompasProperti - Rasio pembiayaan sekunder Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan, bila dibandingkan dengan enam negara lain yang termasuk ke dalam anggota Asian Secondary Mortgage Market Association (ASMMA), Indonesia berada di urutan terbawah.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida menyampaikan hal tersebut usai kegiatan 4th Asian Fixed Income Summit (AFIS) 2017 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/9/2017).

"Kalau kita melihat banner Thailand, mereka bikin perbandingan, bahkan (dibandingkan) Mongolia, market kita masih di bawah mereka," kata Nurhaida.

Merujuk data Housing Finance Information Network (HFIN) 2015 tersebut, pembiayaan sekunder KPR Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB), masih di bawah 5 persen.

Kondisi tersebut lebih rendah bila dibandingkan Mongolia yang berada di kisaran 15 persen dan Thailand yang yang mencapai 25 persen.

Adapun negara yang tak terpaut jauh dengan Indonesia yaitu Filipina. Sedangkan, rasio pembiayaan sekunder KPR Korea, Malaysia, Jepang dan Hongkong, sudah di atas 25 persen bahkan mencapai 40 persen dari PDB.

"Tadi saya bicara dengan Wamenkeu (Mardiasmo), agar kita perlu ada terobosan. Terobosan apa yang dibutuhkan agar market ini berkembang," kata dia.

Nurhaida menuturkan, langkah perusahaan pembiayaan sekunder seperti PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dengan menerbitkan produk sekuritisasi berupa Efek Beragun Aset KPR, baik itu dalam bentuk Surat Utang Korporasi maupun EBA Surat Partisipasi sudah cukup baik.

Ia pun berharap, agar perbankan dan investor dapat lebih berani berinvestasi pada produk EBA KPR yang diterbitkan SMF.

"Karena market EBA SP ini dampaknya lebih banyak lagi bagi masyarakat, karena ini akan lebih banyak lagi rumah yang dapat disediakan," pungkas Nurhaida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com