KompasProperti – Setelah memilih dan memahami keuntungannya, pertimbangan pertama untuk menentukan cara mendapatkan apartemen adalah metode pembiayaannya. Sejauh ini, skema Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) masih dinilai sebagai pilihan favorit masyarakat untuk membeli apartemen.
Seperti dilaporkan KompasProperti awal 2017 lalu, data Survei Harga Properti Residensial (SHPR) periode triwulan IV-2016 yang dikeluarkan Bank Indonesia menyebutkan bahwa konsumen yang menggunakan KPR atau KPA mencapai 77,22 persen.
BI mencatat capaian tersebut mendorong pertumbuhan total KPR/KPA sebesar Rp 362,84 triliun atau naik 1,90 persen dibanding kuartal sebelumnya. Sebaliknya, konsumen yang memilih skema pembayaran tunai bertahap hanya sebesar 15,91 persen.
Pertanyaannya, sulitkah mendapatkan kredit untuk memiliki apartemen saat ini? Apakah Anda yang baru bekerja dua atau tiga tahun bisa lolos mendapat kredit ini?
Supriyadi Amir dalam bukunya 'Sukses Membeli Rumah Tanpa Modal' mengatakan ada baiknya Anda sebagai pemohon kredit mempertimbangkan reputasi dan kredibilitas bank sebagai pemberi kredit.
Selanjutnya, Anda perlu pahami hitung-hitungan bank, termasuk cara bank menganalisis kemampuan Anda mencicil.
Pertimbangan itu meliputi keamanan dalam semua aktivitas KPA, keunggulan fasilitas tersebut, jangka waktu kredit, jaringan pelayanan yang luas, pelayanan prima, serta fleksibilitas dalam pembayaran angsuran.
Misalnya, Anda dan istri adalah pasangan muda dengan penghasilan yang digabungkan mencapai Rp 6 juta per bulan. Perlu diketahui, biasanya bank hanya mengizinkan atau menyetujui cicilan bila tidak lebih dari sepertiga gaji per bulan.
Maka, misalnya, gaji Anda berdua Rp 6 juta, cicilan akan disetujui bank jika tak lebih dari Rp 2 juta per bulan. Jangan lupa, Anda juga perlu mempersiapkan 10 persen biaya administrasi dan pajak.
Nah, sebelum jauh menganalisa, simak beberapa syarat pengajuan KPR yang harus Anda penuhi sebagai pemohon kredit seperti berikut ini:
Pekerjaan
Dari segi penghasilan pekerjaan, bank akan sangat memerhatikannya. Anda sebagai pemohon diwajibkan untuk memiliki pekerjaan tetap, baik sebagai pegawai, wiraswasta, atau pun profesional.
Usia
Hal lainnya yang kemudian bakal dipertimbangkan oleh bank sebagai pemberi kredit adalah usia Anda sebagai pemohon kredit. Usia akan sangat mengaruhi tenor kredit Anda.
Untuk pemohon berusia di bawah 40 tahun biasanya mendapat fasilitas tenor kredit hingga 15 tahun. Sementara itu, pemohon berusia di atas 40 tahun, tenor kreditnya akan disesuaikan dengan usia produktif mereka, maksimal seperti yang telah disebutkan.
Formulir
Bank akan memberi formulir isian kredit Anda. Isilah formulir aplikasi kredit tersebut selengkap mungkin.
Data diri
Siapkan fotokopi kelengkapan data diri Anda, antara lain KTP sebagai pemohon dan pasangan Anda sebagai suami/istri (jika sudah berkeluarga), fotokopi Surat Nikah/Cerai (bagi yang telah menikah/bercerai), dan fotokopi Kartu Keluarga (KK).
Pajak dan penghasilan
Jangan lupa, fotokopi rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir, termasuk dan slip gaji asli untuk gaji terakhir/surat keterangan penghasilan, fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Catatan penting, bank pasti akan meminta Anda untuk melampirkan slip gaji atau surat keterangan penghasilan saat proses aplikasi. Biasanya bank akan memberikan cicilan angsuran sebesar 30 persen-33 persen dari total gaji Anda.
Pemilihan apartemen
Setelah jenuh dengan kondisi Jakarta, Anda bisa mencari alternatif kawasan untuk rencana Anda membeli apartemen. Menoleh ke kawasan Cikarang, misalnya.
Saat ini, salah satu rencana besar untuk Anda yang ingin memiliki apartemen di Cikarang adalah Meikarta. Sebagai kawasan kota baru yang akan tumbuh, Meikarta dapat dijadikan alternatif pilihan apartemen dari semakin sesaknya hunian di Jakarta.