Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Saran Ahli supaya Pusat Belanja Tidak Sepi

Kompas.com - 15/07/2017, 15:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pusat belanja atau mal yang usianya sudah tua sangat gampang ditinggal pengunjung dan peritel.

Saat ini, sudah mulai banyak pusat-pusat belanja yang sepi. Beberapa di antaranya bahkan mulai digunakan penyewa hanya sebagai gudang penyimpanan atau "kantor pusat".

Vice President Coldwell Banker Dani Indra Bhatara mengatakan, sebenarnya ada cara yang bisa dilakukan supaya mal tidak lantas terlupakan pengunjung begitu saja.

"Bisa dengan renovasi. Ini sudah dilakukan (pengelola) mal-mal yang memang mereka ketahui dan sadar kalau harus evolve terus," ujar Dani kepada KompasProperti, Jumat (14/7/2017).

Ia mengatakan, contoh mal yang sudah menerapkan renovasi adalah Kelapa Gading. Menurut Dani, mal ini termasuk generasi tua di Jakarta tetapi performanya selalu tinggi yang terlihat dari tingkat kunjungan.

Hal tersebut bisa tercapai karena pengelola berinovasi dan melihat kondisi pasar ketika pengunjungnya mulai berkurang.

Suasana pusat perbelanjaan di Plaza Elektronik, Glodok, Jakarta barat, Rabu (14/7/2017). Meskipun perdagangan berjalan normal, kian hari pasar ini semakin sepi pembeli. Bahkan beberapa kios sudah beralih fungsi menjadi gudang untuk menyimpan dagangan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana pusat perbelanjaan di Plaza Elektronik, Glodok, Jakarta barat, Rabu (14/7/2017). Meskipun perdagangan berjalan normal, kian hari pasar ini semakin sepi pembeli. Bahkan beberapa kios sudah beralih fungsi menjadi gudang untuk menyimpan dagangan.
"Kelapa Gading itu kan fashion hub dulu, tapi begitu trafik (pengunjung) menurun konsep malnya diubah," sebut Dani.

Perubahan konsep ini, kata dia, antara lain dengan menambah sudut tempat makan yang baru dan menargetkan kelas masyarakat yang lebih muda.

Dani menilai, renovasi mal dengan mengganti konsep adalah hal wajar untuk bisa membuatnya kembali diminati pengunjung.

"Banyak mal yang sudah melakukan itu. Banyak yang sukses," sebut Danni.

Aktivitas perdagangan pusat perbelanjaan di Plaza Elektronik, Glodok, Jakarta barat, Rabu (14/7/2017). Meskipun perdagangan berjalan normal, kian hari pasar ini semakin sepi pembeli. Bahkan beberapa kios sudah beralih fungsi menjadi gudang untuk menyimpan dagangan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Aktivitas perdagangan pusat perbelanjaan di Plaza Elektronik, Glodok, Jakarta barat, Rabu (14/7/2017). Meskipun perdagangan berjalan normal, kian hari pasar ini semakin sepi pembeli. Bahkan beberapa kios sudah beralih fungsi menjadi gudang untuk menyimpan dagangan.
Sebaliknya, imbuh dia, jika pengelola mal cenderung tidak mengikuti perkembangan zaman dan tidak mau berubah sesuai kondisi pasar, maka akan sulit bertahan.

Apalagi, sekarang persaingan cukup ketat dibandngkan dahulu yang jumlah mal masih sangat sedikit sehingga tidak ada persaingan.

"Tapi masih ada kesempatan (bagi pengelola mal lama), karena orang Indonesia masih senang ke mal sebenarnya," tandas Dani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau