Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi BI Pengaruhi Cara Masyarakat Beli Apartemen

Kompas.com - 11/07/2017, 22:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Langkah Bank Indonesia (BI) merelaksasi kebijakan loan to value (LTV), berdampak cukup signifikan terhadap cara masyarakat memperoleh apartemen di Jakarta.

Hasil survei Colliers International Indonesia terhadap 120 proyek apartemen di Jakarta pada kuartal kedua 2017, menunjukkan adanya perubahan metode pembayaran dari pada kuartal keempat 2013.

Ketika survei serupa digelar pada akhir 2013, saat itu tunai bertahap menjadi metode paling digemari. Tunai bertahap merupakan metode pembayaran melalui skema cicilan yang difasilitasi oleh pengembang.

Saat itu, porsi pembayaran tunai bertahap mencapai 63 persen. Namun, pada kuartal kedua tahun ini, turun menjadi 50 persen.

"(Cash installment) ini menjadi perhatian BI, karena dengan cara ini pengembang itu bertindak layaknya seperti bank," kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Tingginya persentase pembayaran tunai bertahap pada saat itu, membuat BI merevisi kebijakan LTV, dari 30 persen menjadi 20 persen.

Namun, kebijakan yang ditempuh BI belum terlalu memberikan pengaruh terhadap pola pembelian masyarakat.

Pasalnya, menurut Ferry, meski penurunan LTV berpengaruh terhadap penurunan beban uang muka atau down payment, namun cicilan per bulan masih tetap tinggi.

Kendati begitu saat ini, pemerintah mengambil langkah lebih baik dengan mengombinasikan penurunan LTV yang berada pada angka 15 persen dengan tingkat suku bunga bank, yang berada di bawah 10 persen.

"Single digit itu berpengaruh kepada metode orang beli apartemen. Jadi sebelumnya orang itu beli apartemen dengan cicilan ke bank hanya 16 persen secara keseluruhan cara pembayaran, sekarang meningkat dua kali lipat," imbuh Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com